18 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan

Kelor, juga dikenal sebagai merunggai (Moringa oleifera), merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk dalam suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki beberapa nama lain seperti limaran, moringa, ben-oil (disebut demikian karena minyak yang dapat diekstrak dari bijinya), drumstick (karena bentuk rumah benihnya yang panjang dan ramping), horseradish tree (karena akarnya yang mirip dengan tanaman horseradish), dan malunggay di Filipina.
Kelor adalah tanaman yang memiliki pertumbuhan cepat, umur panjang, dan berbunga sepanjang tahun, serta tahan terhadap kondisi panas yang ekstrem. Asalnya dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan. Di Indonesia, kelor digunakan secara luas sebagai bahan makanan dan juga memiliki peran dalam pengobatan tradisional. Biji kelor juga dimanfaatkan sebagai alat penjernih air dalam skala kecil.
Tanaman kelor memiliki karakteristik sebagai berikut: tingginya mencapai 7-11 meter, batangnya berkayu dengan permukaan berwarna putih kotor dan kulit yang tipis. Pohon kelor bercabang secara simpodial, cabangnya dapat tumbuh secara tegak atau miring, dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh lurus dan memanjang.
Daun kelor adalah daun majemuk yang memiliki tangkai panjang. Daun-daun ini tersusun secara berselang-seling dan memiliki anak daun dalam jumlah ganjil (imparipinnatus). Daun kelor berwarna hijau muda ketika masih muda.
Buah kelor berbentuk panjang dengan sisi yang bersegi tiga, buah ini dapat mencapai panjang 20-60 cm. Buah muda berwarna hijau, tetapi berubah menjadi cokelat saat sudah tua. Biji dalam buah kelor berbentuk bulat dan berwarna coklat kehitaman. Pohon kelor mulai berbuah setelah berumur 12-18 bulan. Akar kelor adalah akar tunggang yang berwarna putih dan dapat membesar seperti akar lobak.
Tanaman kelor dapat berkembang biak baik melalui generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Kelor dapat tumbuh di berbagai ketinggian, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, hingga ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini sering ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau lahan pertanian.
Kandungan Nutrisi Daun Kelor
Berikut adalah perkiraan kandungan nutrisi dalam 30 gram daun kelor (moringa leaves):
- Kalori: 10 kalori
- Karbohidrat: 2 gram
- Serat: 1 gram
- Protein: 1 gram
- Lemak: 0,3 gram
- Vitamin A: 180 mikrogram
- Vitamin C: 15 mg
- Vitamin K: 45 mikrogram
- Kalsium: 30 mg
- Zat Besi: 0,3 mg
- Potasium: 120 mg
Daun kelor adalah salah satu tumbuhan yang sangat kaya nutrisi. Mereka mengandung sejumlah besar vitamin A, vitamin C, dan vitamin K. Selain itu, daun kelor juga mengandung beberapa mineral seperti kalsium, zat besi, dan potasium. Mereka adalah sumber serat yang baik dan memiliki sedikit kalori. Daun kelor sering digunakan dalam makanan sebagai sumber nutrisi tambahan, terutama dalam beberapa budaya yang menghargai manfaat kesehatan dari tumbuhan ini.
Klasifikasi ilmiah tanaman kelor:
- Kerajaan: Plantae
- Upakerajaan: Trachaeophyta
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Brassicales
- Famili: Moringaceae
- Genus: Moringa
- Spesies: M. oleifera
Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan

Daun kelor diyakini memiliki sejumlah besar manfaat bagi kesehatan, Ternyata, daun kelor juga memiliki kemampuan dalam mencegah serta membantu pengobatan berbagai penyakit. Beberapa kebaikan daun kelor untuk kesehatan dan kecantikan meliputi:
Meningkatkan Kolesterol Baik
Kadar kolesterol yang sehat memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit jantung. Anda bisa memperoleh pasokannya melalui daun kelor. Mekanisme kerjanya adalah dengan mengurangi lemak dan mencegah penumpukan plak di dinding arteri.
Tidak hanya itu, tanaman herbal ini juga memiliki efektivitas dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, yang merupakan pemicu dari masalah jantung. Temuan ini diungkapkan dalam sebuah penelitian berjudul “The in vitro and ex vivo antioxidant properties, hypolipidaemic and antiatherosclerotic activities of water extract of Moringa oleifera Lam. leaves” yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology.
Dalam laporan tersebut, dijelaskan bahwa penelitian pada hewan dan manusia menghasilkan penurunan kadar kolesterol hingga 50 persen dalam periode 12 minggu. Senyawa-senyawa dalam daun kelor berperan dengan mengurangi pembentukan plak aterosklerotik sebanyak 86 persen.
Meningkatkan Kesehatan Mata
Kandungan antioksidan dan beta karoten dalam daun kelor memiliki manfaat yang mendukung kesehatan mata. Oleh karena itu, daun moringa dianggap memiliki potensi untuk mencegah pelebaran pembuluh darah retina, mengurangi penebalan membran kapiler, serta menghambat disfungsi retina.
Mengobati Anemia
Daun kelor memiliki kemampuan untuk meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh, sehingga dapat meningkatkan produksi sel darah merah. Ekstrak kelor diyakini memiliki peran yang signifikan dalam pengobatan dan pencegahan anemia serta penyakit sel sabit.
Baca juga: 13 Manfaat Kayu Secang untuk Kesehatan
Meningkatkan Kesehatan Tulang
Salah satu manfaat dari daun kelor adalah untuk meningkatkan kesehatan tulang. Efek positif ini disebabkan oleh kandungan kalsium dan fosfor yang melimpah dalam tanaman herbal ini. Kedua mineral ini memiliki kemampuan untuk memperbaiki kesehatan tulang dengan mengatasi peradangan sendi dan mempercepat proses penyembuhannya.
Menjaga Kesehatan Kulit
Daun kelor juga memiliki efek positif bagi kecantikan, terutama untuk merawat kulit wajah. Beberapa manfaat daun kelor untuk kulit wajah termasuk mencegah penuaan dini dan mengatasi masalah jerawat.
Hal ini disebabkan oleh sifat antimikroba yang dimiliki oleh daun kelor, yang membantu dalam mengatasi jerawat. Minyak alami dari daun kelor mengandung asam linoleat yang dapat secara alami membantu mengobati jerawat.
Melindungi Ganguan Ginjal
Seseorang yang mengkonsumsi ekstrak dari daun kelor ternyata memiliki risiko yang rendah terkena masalah batu ginjal dan infeksi pada kandung kemih. Daun kelor memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat membantu dalam mengatasi toksisitas pada ginjal.
Baca juga: 11 Manfaat Air Kelapa Hijau untuk Kesehatan
Menjaga Kesehatan Hati
Bagi mereka yang menderita tuberkulosis, daun kelor beroperasi dengan akselerasi proses penyembuhan sel hati. Daunnya mengandung polifenol dalam konsentrasi yang signifikan, sehingga mampu melindungi hati dari dampak oksidatif yang merusak. Lebih dari itu, tanaman herbal ini juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan tingkat protein di dalam hati.
Meningkatkan Produksi ASI
Ternyata, daun kelor juga memiliki efek positif dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu yang sedang menyusui. Hasil sebuah penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi daun kelor dapat merangsang peningkatan produksi ASI pada hari keempat hingga kelima setelah ibu melahirkan bayi prematur.
Tidak hanya terbatas pada kuantitas, mengonsumsi makanan seperti biskuit yang mengandung daun kelor juga memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas ASI, terutama dalam hal jumlah protein yang terdapat dalam ASI.
Mengobati Asma
Daun kelor berkontribusi dalam mengurangi tingkat keparahan serangan asma serta mencegah penyempitan bronkus. Ini menghasilkan perbaikan pada kinerja paru-paru dan seluruh sistem pernapasan secara menyeluruh.
Melancarkan Pencernaan
Efek baik dari daun kelor ini timbul karena adanya kandungan serat larut dan tak larut dalam komposisinya. Serat larut ini akan melarut dalam air dan berubah menjadi substansi gel. Hal ini mampu memperlambat proses pencernaan dan memperpanjang sensasi kenyang.
Sementara itu, serat tak larut berfungsi dengan menambah volume feses, mempermudah perjalanan melalui saluran pencernaan. Ini bisa mengurangi kemungkinan sembelit atau kesulitan buang air besar.
Baca juga: 11 Manfaat Air Kelapa Hijau untuk Kesehatan
Mencegah Kanker
Salah satu manfaat kesehatan lain dari daun kelor adalah kemampuannya dalam pencegahan kanker. Seringkali, perkembangan kanker berlangsung tanpa disadari sehingga banyak orang baru menyadari adanya penyakit ini ketika sudah mencapai tahap yang parah. Ini terjadi karena proses pertumbuhan sel kanker memerlukan waktu yang lama.
Karena itu, disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan kanker sejak dini. Daun kelor memiliki potensi untuk menghancurkan sel-sel yang sudah mati dan mencegah perkembangan sel kanker. Manfaat kesehatan dari daun kelor ini diyakini terjadi berkat kandungan antioksidan yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Mengobati Diabetes
Daun kelor memiliki kemampuan untuk menurunkan level glukosa dalam darah serta mengurangi kadar gula dan protein dalam urin. Dampaknya adalah peningkatan kadar hemoglobin dan total protein dalam tubuh.
Meningkatkan Gairah Seksual
Gangguan dalam gairah seksual dapat timbul akibat kenaikan hormon stres (kortisol). Dalam mengatasi situasi tersebut, daun kelor berperan sebagai zat yang merangsang dorongan seksual. Dengan kata lain, daun kelor memiliki kemampuan untuk meningkatkan suasana hati yang positif dan mengoptimalkan sirkulasi darah.
Mengobati Edema
Edema adalah keadaan medis dimana terjadi penumpukan cairan pada area tertentu di dalam tubuh. Sifat antiinflamasi yang dimiliki oleh daun kelor terbukti efisien dalam mencegah perkembangan edema.
Mendukung Kesehatan Otak
Manfaat daun kelor untuk kesehatan otak dan fungsi kognitif dipicu oleh aktivitas antioksidan dan penguat neurologis. Selain itu, telah diujikan sebagai terapi potensial untuk penyakit Alzheimer dengan hasil awal yang menggembirakan.
Kandungan tinggi vitamin E dan C dalam daun kelor berperan melawan oksidasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada neuron, yang pada gilirannya, meningkatkan kinerja otak. Selain itu, hal ini mampu memulihkan kadar neurotransmitter seperti serotonin, dopamin, dan noradrenalin di dalam otak, yang memiliki peran vital dalam hal memori, suasana hati, fungsi organ, reaksi terhadap faktor seperti stres dan kenikmatan, serta kesehatan mental, seperti dalam kondisi depresi dan psikosis.
Baca juga: 19 Manfaat Daun Pandan untuk Kesehatan
Mengurangi Peradangan dan Inflamasi
Proses peradangan adalah respon alami tubuh terhadap infeksi atau luka. Ini adalah mekanisme pertahanan yang penting, namun juga berpotensi menjadi masalah jika berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
Kenyataannya, peradangan yang berlangsung terus-menerus dikaitkan dengan masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker. Dalam sebuah penelitian yang berjudul “Immunosuppressive activity of ethanolic extract of seeds of Moringa oleifera Lam. in experimental immune inflammation” yang diterbitkan di Bioorganic & Medicinal Chemistry, disebutkan bahwa kandungan isothiocyanate dalam daun kelor memiliki potensi untuk meredakan peradangan dalam tubuh.
Isothiocyanate adalah senyawa antiinflamasi yang ditemukan dalam daun kelor dan bijinya. Meskipun memiliki potensi untuk mengurangi peradangan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat ini.
Menurunkan Kadar Kolesterol Darah
Mempunyai kadar kolesterol yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terhadap penyakit jantung. Manfaat kesehatan dari daun kelor yang diolah menjadi serbuk dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan jantung, terutama dalam mengatur kadar lipid darah, mencegah pembentukan plak di arteri, dan mengurangi tingkat kolesterol.
Untungnya, banyak jenis makanan nabati memiliki potensi untuk secara efisien menurunkan kadar kolesterol. Baik penelitian yang dilakukan pada hewan maupun manusia telah memberikan bukti bahwa Moringa oleifera mungkin memiliki efek positif dalam menurunkan kadar kolesterol.
Menangkal Radikal Bebas
Antioksidan adalah substansi yang bertugas melawan radikal bebas di dalam tubuh. Tingkat tinggi radikal bebas dapat mengakibatkan stres oksidatif, yang terkait dengan penyakit jangka panjang seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Beberapa senyawa antioksidan dari tanaman telah ditemukan dalam daun Moringa oleifera, yang juga dikenal sebagai daun kelor.
Selain vitamin C dan beta-karoten, daun kelor mengandung Quercetin yang berperan sebagai antioksidan kuat yang membantu menurunkan tekanan darah. Terdapat pula asam klorogenik yang dapat membantu mengurangi kadar gula darah setelah makan.
Baca juga: Geomorfologi: Pengertian, Konsep, Objek Kajian, dan Jenis
Cara Konsumsi Daun Kelor

Mengonsumsi daun kelor sebenarnya sangatlah sederhana, dapat dimulai dengan mencampurkan 1-2 sendok teh ekstrak kelor ke dalam hidangan atau minuman. Terdapat lima cara berbeda untuk menikmati daun kelor, termasuk:
- Menaburkannya pada salad, telur, sayuran panggang, atau pasta.
- Memanggangnya menjadi roti, brownies, muffin, atau camilan kering lainnya.
- Mencampurnya ke dalam sup, saus, atau semur.
- Mengadukkannya dengan jus apel, air kelapa, atau saus salad.
- Menggabungkannya menjadi saus, jus hijau, smoothie, atau es krim.
Efek Samping Konsumsi Daun Kelor
Selain berbagai manfaat yang dimilikinya, terdapat pula efek negatif yang perlu diperhatikan dalam penggunaan daun kelor, antara lain:
- Menggunakan dalam jumlah besar, baik daun, kulit kayu, akar, maupun buah kelor, dapat memiliki sifat pencahar yang berpotensi menyebabkan diare.
- Pada wanita hamil, penggunaan akar, kulit batang, atau ekstrak kelor dapat memicu kontraksi rahim.
- Wanita yang sedang menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang terpercaya sebelum menggunakan daun kelor. Kandungan kimia di dalamnya berpotensi diserap dan masuk ke dalam ASI.
- Individu yang sedang menggunakan obat pengencer darah sebaiknya menghindari penggunaan daun kelor.
- Ekstrak biji kelor dapat memiliki efek toksisitas terhadap sel-sel kekebalan tubuh.
- Disarankan untuk tidak menggunakan daun kelor secara bersamaan dengan obat-obatan medis, karena hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Baca juga: Kandungan Nutrisi dan 12 Manfaat Susu Kedelai
Kesimpulan
Daun kelor memiliki beragam manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata, mengatur kadar gula darah, serta mencegah kanker dan penyakit jantung. Kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral di dalamnya mendukung kesejahteraan tubuh. Meskipun bermanfaat, penggunaan daun kelor perlu diperhatikan. Efek samping seperti sifat pencahar, potensi kontraksi rahim pada wanita hamil, dan interaksi dengan obat-obatan perlu diwaspadai. Konsultasi medis sebelum penggunaan dan penerapan seimbang menjadi kunci untuk memanfaatkan manfaat daun kelor secara efektif.
Referensi
- Luditasari, D. F. A., Puspitasari, A., & Lestari, I. (2019). Aktivitas antioksidan daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dan daun kelor (Moringa oleifera Lamk) segar dan dengan pengolahan. Analis Kesehatan Sains, 8(2).
- Pradana, D. L. C., Revina, R., & Rifkia, V. (2019). Pelatihan pembuatan teh daun kelor sebagai antioksidan dan pencegah diabetes bagi masyarakat kampung utan Depok. Sabdamas, 1(1), 201-206.
- Widanti, Y. A., Nuraini, V., & Ariyanto, S. D. (2019). Sifat sensoris dan aktivitas antioksidan wedang uwuh kelor dengan variasi cara penyeduhan. Research Fair Unisri, 3(1).
- Mujianti, C., & Sukmawati, N. L. K. (2018). Efek Antihiperglikemik Teh Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Wanita Dewasa Dengan Pradiabetes. KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 7(6).
- Dewantari, R., Lintang, M., & Nurmiyati, N. (2018). Jenis Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat Tradisional Di Daerah Eks-Karesidenan Surakarta. Bioedukasi UNS, 11(2), 117-122.
- Ulfa, A. M., Nuryani, D. D., Oktarina, D., Listyaningsih, E., & Natalina, N. (2023). Optimalisasi Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Antioksidan dalam Sediaan Teh Herbal di Kelurahan Pinang Jaya. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(3), 1176-1185.

