Kalau kamu perhatikan akhir-akhir ini, jalanan seakan diramaikan oleh para pesepeda. Dari anak-anak sampai dewasa, semua kompak mengayuh sepeda. Ini bukan cuma tren sesaat, lho. Di balik keseruannya, ternyata ada segudang manfaat bersepeda yang luar biasa untuk tubuh dan pikiran. Olahraga yang praktis dan mudah dilakukan ini memang sedang naik daun, terutama sejak pandemi melanda. Tapi, apa sih sebenarnya yang membuat bersepeda begitu istimewa?
10 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan
Yuk, kita telusuri lebih dalam. Bersepeda itu ibarat paket komplet. Dia bukan cuma soal mengayuh pedal dan menghirup udara segar. Dari ujung kepala sampai ujung kaki, setiap kayuhanmu membawa dampak positif yang menakjbulkan. Mau tahu apa saja? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Investasi Terbaik untuk Organ Vitalmu
Manfaat bersepeda yang paling utama adalah untuk kesehatan kardiovaskular. Coba bayangkan, jantung adalah sebuah otot. Dan seperti otot lainnya, ia butuh latihan agar tetap kuat dan prima. Saat kamu bersepeda secara rutin, detak jantungmu meningkat. Aktivitas ini memaksa jantung untuk bekerja lebih efisien dalam memompa darah.
Efeknya? Kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh akan menurun, sementara kolesterol baik (HDL) meningkat. Penumpukan lemak di pembuluh darah (aterosklerosis) pun bisa diminimalisir. Alhasil, risiko terkena penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke berkurang secara signifikan. Dengan bersepeda 30 menit sehari, kamu sudah memberikan hadiah terindah untuk jantungmu.
2. Melawan Stres dan Meningkatkan Mood
Hidup penuh tekanan? Cobalah bersepeda. Ini bukan sekadar saran klise. Saat kamu mengayuh sepeda, tubuhmu melepaskan endorfin, hormon yang memicu perasaan senang dan bahagia. Secara bersamaan, kadar hormon stres seperti adrenalin dan kortisol akan menurun.
@bams_pasla ♬ Dj Bete x Wennabest – Dinar Fvnky
Belum lagi efek psikologis dari melihat pemandangan sekitar. Menikmati hijaunya pepohonan, merasakan hembusan angin, dan menyaksikan kehidupan sehari-hari bisa menjadi terapi tersendiri yang menenangkan pikiran. Banyak pesepeda yang merasakan bahwa setelah gowes, beban di kepala terasa lebih ringan. Itulah kekuatan dari bersepeda untuk kesehatan mental.
3. Kontrol Berat Badan
Buat kamu yang sedang berjuang menurunkan atau menjaga berat badan, bersepeda adalah pilihan yang tepat. Olahraga ini termasuk pembakar kalori yang sangat efisien. intensitasnya bisa kamu sesuaikan sendiri. Kayuh pelan untuk santai, atau pacu kencang untuk membakar lebih banyak lemak.
Yang menarik, manfaat bersepeda untuk metabolisme tidak berhenti saat kamu berhenti mengayuh. Tubuhmu akan terus membakar kalori bahkan setelah kamu selesai berolahraga. Tentu saja, ini harus diimbangi dengan pola makan sehat dan tidur yang cukup. Jangan sampai kalori yang masuk lebih banyak dari yang dibakar, ya!
4. Membangun Kekuatan Otot dan Kelenturan Sendi
Jangan salah, bersepeda bukan cuma melatih kaki. Hampir semua otot utama di tubuh ikut bekerja. Otot paha, betis, bokong, dan pinggul adalah prime mover-nya. Sementara untuk menjaga keseimbangan, otot inti seperti perut dan punggung juga aktif. Bahkan, otot lengan dan bahu pun ikut berkontraksi saat kamu memegang stang dan mengendalikan sepeda.
Yang tak kalah penting, bersepeda adalah olahraga low-impact. Artinya, tekanan pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan kaki, dan pinggul sangat minimal. Ini membuatnya sangat aman dan dianjurkan bahkan untuk orang dengan masalah sendi seperti osteoartritis. Gerakan mengayuh yang ritmis membantu melumasi sendi, mengurangi kekakuan, dan meningkatkan kelenturannya.
5. Tidur Lebih Nyenyak
Susah tidur? Cobalah rutin bersepeda. Kelelahan fisik yang sehat dan terkontrol dari berolahraga akan membuat tubuhmu “merindukan” istirahat. Suhu tubuh yang meningkat selama bersepeda kemudian akan turun setelahnya, memberikan sinyal kepada tubuh bahwa ini adalah waktunya untuk tidur.
Namun, ada catatan penting. Jangan bersepeda terlalu dekat dengan jam tidur. Beri jarak setidaknya 2-3 jam sebelum kamu terlelap. Jika dilakukan terlalu mepet, justru bisa membuat tubuhmu terlalu “bersemangat” dan malah susah diajak tidur.
6. Kendalikan Diabetes dan Tekanan Darah
Gaya hidup sedentari (jarang bergerak) adalah biang keladi dari banyak penyakit modern, termasuk diabetes tipe 2 dan hipertensi. Nah, bersepeda hadir sebagai solusinya. Aktivitas fisik seperti bersepeda membantu otot-ototmu menggunakan glukosa (gula darah) sebagai energi. Hal ini membuat sensitivitas insulin meningkat dan kadar gula darah menjadi lebih stabil.
Bersepeda juga terbukti efektif dalam mengontrol tekanan darah. Olahraga ini membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan pada dinding arteri berkurang. Bagi penderita hipertensi, bersepeda bisa menjadi terapi pendamping yang sangat membantu.
7. Meningkatkan Kekebalan Tubuh dan Melawan Penyakit
Tubuh yang aktif adalah benteng pertahanan terbaik melawan penyakit. Riset menunjukkan bahwa olahraga rutin dengan intensitas sedang, seperti bersepeda, dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Sel-sel kekebalan tubuh menjadi lebih aktif dalam mendeteksi dan membasmi patogen seperti bakteri dan virus.
Tak hanya flu biasa, manfaat bersepeda bahkan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit serius seperti kanker. Studi menyebutkan bahwa aktivitas fisik teratur dapat menurunkan risiko kanker usus besar (kolon), payudara, dan paru-paru. Ini adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga.
8. Keseimbangan, Koordinasi, dan Postur Tubuh
Ingin tetap lincah di usia senja? Mulailah bersepeda dari sekarang. Menjaga agar sepeda tidak jatuh adalah latihan keseimbangan dan koordinasi yang luar biasa. Kamu melatih tubuh untuk stabil dan semua anggota tubuh untuk bekerja sama dengan baik.
Hal ini juga berdampak pada postur tubuh. Untuk bersepeda dengan efisien, kamu perlu mempertahankan posisi punggung yang tegap. Lama-kelamaan, kebiasaan ini akan terbawa hingga dalam aktivitas sehari-hari, mengurangi risiko nyeri punggung bawah.
9. Ramah Lingkungan dan Hemat
Manfaat bersepeda tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk lingkungan dan kantong! Dengan bersepeda, kamu mengurangi jejak karbon, polusi udara, dan kebisingan. Bayangkan jika perjalanan jarak dekat kita beralih dari motor/mobil ke sepeda, betapa bersihnya udara kota kita.
Ditambah lagi, kamu menghemat uang bensin, parkir, dan biaya perawatan kendaraan bermotor. Sepeda hanya butuh perawatan yang relatif murah. Jadi, sehat bisa sekaligus hemat.
10. Memperluas Jejaring Sosial
Terakhir, manfaat bersepeda yang sering terlupakan adalah aspek sosialnya. Bersepeda seringkali dilakukan secara berkelompok atau komunitas. Ini adalah kesempatan bagus untuk bertemu dengan orang-orang baru, berbagi cerita, dan saling memotivasi untuk hidup sehat. Memiliki komunitas yang positif sangat baik untuk kesehatan mental dan semangat untuk tetap konsisten berolahraga.
Tips Aman untuk Memetik Semua Manfaat Bersepeda
Agar semua manfaat di atas bisa kamu rasakan dengan optimal, keselamatan adalah prioritas utama. Ingatlah selalu tips aman bersepeda berikut:
- Selalu gunakan helm. Lindungi kepalamu, itu adalah aset paling berharga.
- Periksa sepedamu seperti rem berfungsi, ban cukup angin, dan semua bagian dalam kondisi baik sebelum mulai mengayuh.
- Pakai pakaian terang atau reflektif, terutama jika bersepeda di malam hari. Pasang lampu depan dan belakang. Selalu waspada dengan sekeliling dan patuhi rambu lalu lintas.
- Bawa botol minum dan sering-seringlah meneguk air, jangan tunggu sampai haus.
- Jangan memaksakan diri. Mulailah dengan jarak dan intensitas yang sesuai dengan kemampuan, lalu tingkatkan secara bertahap.
Durasi bersepeda yang paling direkomendasikan dan memberikan hasil optimal bagi masyarakat umum berkisar antara 30 hingga 60 menit untuk setiap kali sesi. Bagi para pemula, disarankan untuk memulai dengan durasi 20-30 menit terlebih dahulu, kemudian secara bertahap menambah durasi tersebut dari minggu ke minggu. Sementara bagi yang memiliki tujuan khusus untuk mengurangi lemak, targetkan durasi 45-60 menit dengan tingkat intensitas sedang. Hal penting yang harus senantiasa diingat adalah bahwa aspek kualitas—yang mencakup intensitas dan konsistensi latihan—memegang peran yang jauh lebih signifikan dibandingkan sekadar kuantitas atau lamanya durasi itu sendiri.
Tunggu apa lagi? Keluarkan sepedamu dari gudang, pompa ban-nya, dan mulailah mengayuh. Setiap kayuhan adalah langkah menuju versi dirimu yang lebih sehat dan bahagia.
Baca juga:
- 10 Cara Mengendalikan Emosi Wanita dengan Baik dan Sehat
- Menu Sarapan untuk Diet: Pilihan yang Sehat dan Lezat
- Pola Makan Diet Sehat Menurunkan Berat Badan
- Solusi Diet Cepat Tanpa Olahraga: Tips Turun BB
- Obat Tidur Alami Solusi Tidur Nyenyak Tanpa Efek Samping
- Turun 3 kg dalam 1 Hari: Mitos atau Fakta?
- 10 Cara Diet Sehat dan Cepat Tanpa Olahraga
- 9 Olahraga Mengecilkan Paha dan Betis
- 14 Olahraga Mengecilkan Perut Buncit
Referensi
- Dinu, M., Pagliai, G., Macchi, C., & Sofi, F. (2019). Active commuting and multiple health outcomes: A systematic review and meta-analysis. Sports Medicine, *49*(3), 437–452. https://doi.org/10.1007/s40279-018-1023-0
- Kelly, P., Kahlmeier, S., Götschi, T., Orsini, N., Richards, J., Roberts, N., Scarborough, P., & Foster, C. (2014). Systematic review and meta-analysis of reduction in all-cause mortality from walking and cycling and shape of dose response relationship. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, *11*(1), 132. https://doi.org/10.1186/s12966-014-0132-x
- Lahart, I., Darcy, P., Gidlow, C., & Calogiuri, G. (2019). The effects of green exercise on physical and mental wellbeing: A systematic review. International Journal of Environmental Research and Public Health, *16*(8), 1352. https://doi.org/10.3390/ijerph16081352
- Oja, P., Titze, S., Bauman, A., de Geus, B., Krenn, P., Reger-Nash, B., & Kohlberger, T. (2011). Health benefits of cycling: A systematic review. Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, *21*(4), 496–509. https://doi.org/10.1111/j.1600-0838.2011.01299.x
- Schmid, D., & Leitzmann, M. F. (2014). Association between physical activity and mortality among breast cancer and colorectal cancer survivors: A systematic review and meta-analysis. Annals of Oncology, *25*(7), 1293–1311. https://doi.org/10.1093/annonc/mdu012
- Shephard, R. J. (2008). Is active commuting the answer to population health? Sports Medicine, *38*(9), 751–758. https://doi.org/10.2165/00007256-200838090-00004




