Efek Samping Kacang Almond

Efek samping kacang almond – Kacang almond adalah salah satu jenis kacang yang telah lama dikenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa. Almond memiliki cita rasa yang lezat dan tekstur yang renyah, menjadikannya pilihan camilan yang populer di berbagai belahan dunia. Namun, kelebihan kacang almond tidak hanya terletak pada rasanya yang enak, tetapi juga pada nilai nutrisi yang kaya dan manfaat kesehatan yang melimpah. Sebelum kita membahas efek samping dan manfaatnya, penting untuk mengetahui komposisi nutrisi dalam kacang almond.
Kandungan Nutrisi Kacang Almond

Dalam setiap 28 gram kacang almond, terkandung:
- 6 gram protein
- 3,5 gram serat
- 14 gram lemak secara keseluruhan.
Baca juga: Solusi Diet Cepat Tanpa Olahraga: Tips Turun BB
Efek Samping Kacang Almond
berdasarkan penelitian, konsumsi almond dalam jumlah berlebihan dapat memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan, termasuk:
Menyebabkan Sembelit
Almond memiliki kandungan serat yang tinggi. Sebagai contoh, satu ons almond, yang setara dengan sekitar 23 biji, mengandung sekitar 3,5 gram serat. Meskipun serat adalah hal baik untuk pencernaan, terlalu banyak serat dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan lainnya jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup.
Mengurangi Penyerapan Gizi
Kandungan serat yang berlebihan dalam almond bisa mengikat mineral penting seperti kalsium, magnesium, seng, dan besi, mengganggu penyerapannya dalam aliran darah, dan menyebabkan kekurangan nutrisi.
Untuk mendapatkan manfaat penuh dari almond, disarankan untuk mengonsumsinya dengan bijak, mungkin sebagai cemilan tunggal atau di antara waktu makan. Rata-rata, asupan serat harian yang direkomendasikan adalah sekitar 30 gram.
Menaikkan Berat Badan
Almond, meskipun kaya akan nutrisi, juga memiliki tingkat kalori yang cukup tinggi. Satu ons almond, yang setara dengan 23 biji, mengandung sekitar 164 kalori. Oleh karena itu, konsumsi almond dalam jumlah yang berlebihan, terutama jika melebihi 20 biji, dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.
Ini dapat menjadi masalah, terutama bagi ibu setelah melahirkan, yang mungkin mengalami perubahan berat badan. Hal ini juga berlaku jika almond dikonsumsi bersama dengan makanan tinggi lemak. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengonsumsi almond untuk menjaga berat badan ideal.
Menyebabkan Alergi
Meskipun almond umumnya sehat, mereka juga dapat menyebabkan alergi pada beberapa individu. Almond adalah salah satu penyebab alergi kacang pohon yang paling umum di Amerika Serikat, setelah kacang kenari dan mete. Konsumsi almond dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena sindrom alergi oral pada beberapa orang.
Gejalanya termasuk gatal pada mulut, tenggorokan gatal, dan pembengkakan pada lidah, mulut, dan bibir. Oleh karena itu, penting untuk mengenali batasan konsumsi almond Anda jika Anda memiliki riwayat alergi.
Overdosis Vitamin E
Almond kaya akan vitamin E, yang merupakan antioksidan penting untuk tubuh. Namun, jika Anda mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan, Anda dapat mengalami overdosis vitamin E. Meskipun overdosis ini sangat jarang terjadi melalui konsumsi almond, Anda perlu tetap waspada terhadap dampaknya pada kesehatan.
Terutama jika Anda sudah mengonsumsi makanan lain yang mengandung vitamin E, seperti sereal diperkaya atau biji-bijian, konsumsi almond yang berlebihan dapat mengakibatkan masalah, seperti gangguan pembekuan darah dan risiko pendarahan.
Menyebabkan Batu Ginjal
Almond mengandung oksalat yang dapat larut dalam usus, namun mengandung senyawa yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Menurut laporan dalam American Journal, oksalat dalam almond memiliki bioavailabilitas yang tinggi. Sebagai perbandingan, seratus gram almond panggang mengandung sekitar 469 miligram oksalat.
Meningkatkan Racun dalam Tubuh
Perlu diingat untuk hati-hati, terutama jika Anda mengonsumsi almond varietas pahit. Almond, terutama yang memiliki rasa pahit, dapat mengandung tingkat sianida yang lebih tinggi daripada almond manis.
Menurut penelitian, tingkat asam hidrosianat (HCN) dalam almond pahit dapat menjadi 40 kali lebih tinggi dibandingkan dengan almond manis. Jika enzimatik hidrolisis terjadi, HCN dapat menyebabkan masalah pernapasan, gangguan saraf, tersedak, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, selalu perhatikan jenis almond yang Anda konsumsi dan batasi konsumsi almond pahit.
Masalah Pencernaan
Banyak orang mengalami efek samping pencernaan setelah mengonsumsi almond dalam jumlah besar, termasuk sakit perut dan diare. Gejala ini dapat muncul dalam waktu singkat setelah mengonsumsi almond atau beberapa jam kemudian.
Jika Anda mengalami gejala ini, cobalah mengonsumsi probiotik atau minum banyak air. Anda juga dapat mencoba menghindari konsumsi almond selama beberapa hari sebelum mencobanya lagi, untuk memastikan bahwa masalah pencernaan tidak berulang.
Mulas
Mulas adalah sensasi terbakar di dada yang disebabkan oleh asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan. Orang yang sering mengalami mulas dapat merasa sangat tidak nyaman.
Untuk mencegah munculnya mulas, Anda dapat mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, kunyah makanan dengan perlahan, dan menghindari makanan yang dikenal dapat memicu gangguan pencernaan, seperti makanan pedas, alkohol, kafein, dan makanan tinggi lemak.
Kembung
Kembung adalah kondisi ketika ada penumpukan gas di usus yang menyebabkan perut terasa bengkak dan tidak nyaman. Kondisi ini sering disebabkan oleh gangguan pencernaan yang buruk.
Untuk menghindari kembung, disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil sepanjang hari dan menghindari makanan yang dikenal dapat menyebabkan gas, seperti kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, kol, kubis Brussel, bawang merah, bawang putih, dan produk susu.
Mual
Mual adalah perasaan tidak nyaman di perut yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk makanan yang sering dikonsumsi, obat-obatan, atau perubahan cuaca. Beberapa makanan yang dikenal dapat memicu mual termasuk buah jeruk, tomat, mentimun, paprika, cokelat, dan kopi.
Mengonsumsi almond dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan dapat membantu menghindari semua efek negatif yang telah disebutkan di atas. Selalu penting untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan dan memperhatikan bagaimana tubuh Anda merespons konsumsi almond. Jika Anda merasa memiliki reaksi negatif atau alergi terhadap almond, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda.
Baca juga: Makanan Diet Pengganti Nasi Putih
Manfaat Kacang Almond

Kacang almond memiliki manfaat kesehatan yang berasal dari berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya, termasuk protein, karbohidrat, serat, magnesium, fosfor, kalium, dan vitamin E. Kacang ini juga mengandung lemak sehat dan antioksidan yang melimpah. Secara keseluruhan, berikut dua belas manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari kacang almond:
Menstabilkan Gula Darah
Salah satu khasiat kacang almond yang berikutnya adalah kemampuannya dalam menstabilkan kadar gula darah, yang tentunya merupakan berita baik bagi penderita diabetes.
Kandungan magnesium dalam kacang almond dapat membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes. Efek positif ini juga dapat diperoleh dari kemampuan kacang almond untuk memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama. Dengan demikian, kadar gula dalam tubuh menjadi lebih stabil.
Untuk memperoleh manfaat kacang almond dalam menstabilkan gula darah, disarankan untuk mengonsumsi sekitar segenggam kecil atau seperempat cangkir kacang almond.
Menjaga Kesehatan Tulang
Kesehatan dan kepadatan tulang dapat dijaga oleh kandungan kalsium, magnesium, vitamin K, protein, zinc, dan tembaga yang terdapat dalam kacang almond.
Baca juga: Menguruskan Badan Tanpa Olahraga
Kesehatan Kulit
Kandungan vitamin E dalam kacang almond memiliki manfaat positif bagi kesehatan kulit. Antioksidan yang terkandung dalam vitamin E membantu melawan radikal bebas, yang pada gilirannya dapat membuat kulit tampak lebih cerah.
Selain itu, protein dan vitamin yang terdapat dalam kacang almond juga berperan dalam menjaga kadar kelembapan kulit, sehingga kulit terlihat lembap dan lembut.
Mengurangi Berat Badan
Kacang almond dapat menjadi pilihan cemilan sehat bagi mereka yang sedang berusaha menjalani gaya hidup sehat. Alasan utamanya adalah kacang almond membantu memberikan rasa kenyang lebih cepat, sehingga dapat mengurangi kebutuhan untuk makan dalam jumlah besar.
Konsumsi almond dalam jumlah yang wajar mungkin tidak akan berdampak pada peningkatan berat badan. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 dan dipublikasikan dalam International Journal of Obesity and Related Metabolic Disorders menunjukkan bahwa diet yang diperkaya dengan almond dapat lebih membantu individu yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan mereka dibandingkan dengan diet rendah kalori.
Baca juga: Cara Kurus Cepat Tanpa Olahraga
Menurunkan Kadar Kolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kacang almond secara efektif dapat menurunkan kadar kolesterol jahat, juga dikenal sebagai low-density lipoprotein (LDL). Di sisi lain, konsumsi kacang almond juga berperan dalam menjaga kadar kolesterol baik, atau high-density lipoprotein (HDL).
Oleh karena itu, kacang almond aman untuk dikonsumsi oleh individu dengan kolesterol tinggi, asalkan dikonsumsi dengan jumlah yang tepat.
Mengurangi Depresi
Konsumsi kacang almond telah terbukti membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Selain itu, sering kali diyakini bahwa mengunyah kacang almond dapat membantu mengurangi tingkat agresivitas dan memberikan perasaan relaksasi.
Baca juga: Menu Diet Sehat Seminggu Turun 5 Kg
Mengurangi Resiko Peradangan
Kacang almond mengandung vitamin E yang melimpah. Antioksidan ini larut dalam lemak dan berfungsi dalam pembentukan sel-sel tubuh. Vitamin E juga berperan dalam melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan peradangan, penuaan, dan bahkan kanker.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perokok yang secara teratur mengonsumsi 85 gram kacang almond mengalami penurunan kadar sel radikal bebas dalam tubuh mereka. Setelah mengonsumsi kacang almond setiap hari selama 4 minggu, terdapat penurunan sekitar 23-24 persen dalam jumlah sel radikal bebas.
Kesehatan Jantung
Kacang almond mengandung lemak sehat yang dapat menjaga kesehatan jantung. Selain itu, almond kaya akan protein, kalium, dan serat pangan, dengan kandungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kacang lainnya.
Sebuah studi yang melibatkan 34.000 orang menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi kacang sebanyak minimal 5 kali seminggu memiliki risiko 50% lebih rendah terkena serangan jantung atau meninggal akibat penyakit jantung koroner (PJK), dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsi kacang.
Mengurangi Resiko Kanker
Salah satu manfaat kacang almond yang signifikan adalah kemampuannya dalam menurunkan risiko kanker. Sebuah penelitian telah mengungkapkan bahwa individu yang mengonsumsi banyak kacang-kacangan, termasuk almond, memiliki risiko terkena kanker payudara 2-3 kali lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kacang-kacangan.
Baca juga: Menu Diet 1 Minggu Turun 3 Kg atau 1 Kg
Menjaga Kesehatan Tulang
Kesehatan dan kepadatan tulang dapat dijaga berkat kandungan kalsium, magnesium, vitamin K, protein, zinc, dan tembaga yang terdapat dalam kacang almond.
Memperlambat Perkembangan Alzheimer
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa mengonsumsi alpha-tocopherol sebanyak 2000 IU per hari dapat memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer.
Alpha-tocopherol adalah bentuk suplemen vitamin E, yang juga terdapat dalam kacang almond. Dengan mengonsumsi 28 gram kacang almond, Anda dapat memenuhi sekitar 37 persen kebutuhan harian vitamin E Anda.
Mengonsumsi kacang almond diduga dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kadar konsumsi yang aman dan efektif dari kacang almond guna mendapatkan manfaat tersebut.
Membantu Tidur Cepat
Kacang almond juga memiliki manfaat dalam membantu mempercepat proses tidur. Kandungan magnesium dan protein dalam kacang almond dapat membantu Anda tidur dengan lebih nyenyak di malam hari.
Baca juga: Cara Menghilangkan Kutu Rambut Beserta Telurnya
Kesimpulan
Kacang almond adalah camilan yang lezat dan bergizi tinggi dengan manfaat kesehatan yang melimpah. Dengan mengonsumsi almond secara teratur, Anda dapat menjaga stabilitas gula darah hingga dapat membnatu cepat tidur.
Namun, penting untuk diingat bahwa almond mengandung kalori yang tinggi, jadi konsumsilah dalam jumlah yang sesuai dan sebagai bagian dari pola makan yang seimbang.
Jika Anda memiliki alergi kacang atau kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasilah dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi almond secara teratur. Tetaplah bijak dalam memilih camilan sehat dan nikmati manfaat kacang almond untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.
Baca juga: Tips Awet Muda di Usia 30 Tahun
Referensi
- Casas-Agustench, P., López-Uriarte, P., Bulló, M., Ros, E., & Salas-Salvadó, J. (2009). Nuts, hypertension and endothelial function. Nutrition, metabolism, and cardiovascular diseases, 19(11), 757-762.
- Pham, H., Steinberg, F. M., Hara, A., & Weinstein, S. J. (2013). Effects of almond consumption on markers of inflammation and endothelial function: a randomized controlled crossover trial in healthy overweight and obese adults. Journal of the American Heart Association, 2(6), e000244.
- Berryman, C. E., West, S. G., Fleming, J. A., Bordi, P. L., Kris-Etherton, P. M. (2015). Effects of daily almond consumption on cardiometabolic risk and abdominal adiposity in healthy adults with elevated LDL-cholesterol: a randomized controlled trial. Journal of the American Heart Association, 4(1), e000993.
- Li, L., Chen, J., Sun, L., Li, X., & Zhang, Y. (2016). Effect of almond consumption on the serum fatty acid profile: a dose-response study. Asia Pacific journal of clinical nutrition, 25(4), 634-640.
- Tey, S. L., Gray, A. R., Chisholm, A. W., Delahunty, C. M., & Brown, R. C. (2017). The dose of almond consumed affects satiety response, but not glycemic response or gastric emptying rate, in healthy adults. European journal of nutrition, 56(1), 237-246.
- Ros, E., & Hu, F. B. (2013). Consumption of plant seeds and cardiovascular health: epidemiologic and clinical trial evidence. Circulation, 128(5), 553-565.

