Berikut ini 7 Manfaat Bawang Putih untuk Wajah

Manfaat Bawang Putih untuk Wajah

Manfaat Bawang Putih untuk Wajah – Bawang putih (Allium sativum) telah lama menjadi primadona dalam dunia kuliner, namun tahukah kamu bahwa manfaat bawang putih untuk wajah ternyata sangat luar biasa? Rempah serbaguna ini tidak hanya mampu menyedapkan masakan, tetapi juga menawarkan solusi perawatan kulit yang efektif dan ekonomis. 

Mengapa Bawang Putih Efektif untuk Perawatan Wajah?

Bawang putih mengandung segudang nutrisi penting yang menjadikannya powerhouse untuk kesehatan kulit. Dalam 100 gram bawang putih terdapat sekitar 6 gram protein, 2 gram serat, 181 mg kalsium, 1,7 zat besi, 153 mg fosfor, 401 mg kalium, 14 mikrogram selenium, serta berbagai vitamin seperti Vitamin C dan B6. Komponen paling berharga dalam bawang putih untuk kulit wajah adalah allicin – senyawa sulfur yang terbentuk ketika bawang putih dihancurkan atau diiris. Allicin inilah yang memberikan sifat antibakteri, antijamur, antivirus, dan antioksidan yang sangat poten.

Manfaat Bawang Putih untuk Wajah yang Terbukti

Berikut ragam manfaat bawang putih untuk wajah yang sudah terbukti.

1. Mengatasi Jerawat

Jerawat merupakan masalah kulit yang paling umum dialami oleh berbagai kalangan, dari remaja hingga dewasa. Bawang putih untuk jerawat telah digunakan secara turun-temurun sebagai pengobatan alami yang efektif berkat kandungan sifat antibakteri yang dimilikinya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research (2017) mengungkap bahwa gel dengan kandungan bawang putih mentah 3,5% dan 7,5% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, bakteri utama penyebab jerawat. Efektivitasnya bahkan setara dengan antibiotik topikal klindamisin yang biasa diresepkan untuk mengatasi jerawat.

Cara menggunakan bawang putih untuk jerawat:

  • Haluskan 1-2 siung bawang putih segar
  • Oleskan langsung pada area berjerawat menggunakan kapas
  • Biarkan selama 5-10 menit, kemudian bilas dengan air bersih
  • Lakukan 2-3 kali seminggu untuk hasil optimal

2. Memudarkan Flek Hitam dan Bekas Jerawat

Hyperpigmentasi atau flek hitam pada wajah seringkali menjadi masalah kulit yang sulit diatasi. Bawang putih untuk flek hitam bekerja melalui kandungan senyawa sulfur yang membantu menyeimbangkan produksi melanin, pigmen alami kulit yang ketika diproduksi berlebihan dapat menyebabkan bintik-bintik gelap.

Selain itu, sifat anti-inflamasi pada bawang putih membantu mengurangi kemerahan pada bekas jerawat dan mempercepat proses penyembuhan, sehingga warna kulit dapat kembali merata secara alami.

Resep masker bawang putih untuk flek hitam:

  • Campurkan 1 siung bawang putih halus dengan 1 sendok makan madu murni
  • Tambahkan beberapa tetes air mawar untuk menenangkan kulit
  • Aplikasikan pada area flek hitam atau bekas jerawat
  • Diamkan 15 menit sebelum dibilas dengan air hangat

3. Melawan Tanda-Tanda Penuaan Dini

Kandungan antioksidan dalam bawang putih menjadikannya sekutu ampuh dalam memerangi tanda penuaan dini seperti garis halus, kerutan, dan kulit kendur. Antioksidan bekerja dengan menetralisir radikal bebas yang merusak sel-sel kulit dan mempercepat proses penuaan.

Tak hanya itu, bawang putih juga merangsang produksi kolagen alami, protein yang bertanggung jawab menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Dengan penggunaan teratur, perawatan wajah dengan bawang putih dapat membantu kulit tampak lebih muda dan segar.

Masker anti-aging bawang putih:

  • Haluskan 2 siung bawang putih
  • Campur dengan 1 sendok makan minyak zaitun dan 1 sendok makan yogurt plain
  • Oleskan merata ke seluruh wajah dan leher
  • Biarkan 20 menit sebelum dibilas

4. Membersihkan dan Mengecilkan Pori-Pori

Pori-pori besar tidak hanya mengganggu penampilan tetapi juga menyumbat kotoran dan minyak yang dapat memicu jerawat. Bawang putih untuk pori-pori bekerja dengan mengelupas sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori sekaligus mengandung sifat astringen alami yang membantu mengecilkan tampilan pori-pori.

Penggunaan masker bawang putih secara teratur dapat membantu detoksifikasi kulit dan mengurangi akumulasi minyak berlebih di dalam pori-pori, sehingga kulit terlihat lebih halus dan bersih.

5. Meningkatkan Warna dan Cahaya Alami Kulit

Kulit kusam seringkali disebabkan oleh sirkulasi darah yang tidak optimal dan penumpukan sel kulit mati. Bawang putih untuk wajah kusam mengandung senyawa yang membantu meningkatkan sirkulasi darah ke permukaan kulit, memberikan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk kulit yang sehat dan bercahaya.

Selain itu, sifat eksfoliasi ringan pada bawang putih membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk, sehingga memunculkan kulit baru yang lebih cerah dan segar.

6. Mengatasi Kondisi Kulit Tertentu

Manfaat anti-inflamasi bawang putih menjadikannya pilihan alternatif untuk meredakan gejala eksim dan psoriasis, kondisi kulit yang ditandai dengan peradangan, kemerahan, dan gatal. Meski tidak dapat menyembuhkan sepenuhnya, aplikasi olesan bawang putih dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

7. Menyembuhkan Luka dan Bekas Luka

Sifat antiseptik dan antimikroba pada bawang putih membuatnya efektif dalam membantu penyembuhan luka ringan dan mengurangi penampakan bekas luka. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa obat oles bawang putih lebih efektif dibandingkan petroleum jelly dalam mempercepat proses penyembuhan luka.

Cara Menggunakan Bawang Putih untuk Wajah

Pilih bawang putih segar dengan tekstur padat dan kulit kering. Hindari bawang putih yang sudah bertunas atau lembek. Selalu gunakan bawang putih mentah karena proses pemanasan dapat mengurangi potensi allicin. Adapaun teknik aplikasi yang aman sebagaiu berikut:

  • Sebelum mengaplikasikan bawang putih ke seluruh wajah, lakukan uji tempel pada area kecil kulit (seperti belakang telinga atau lengan) dan amati selama 24-48 jam untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.
  • Biarkan masker bawang putih maksimal 15-20 menit. Waktu yang lebih lama dapat meningkatkan risiko iritasi dan luka bakar kimia.
  • Selalu campur bawang putih dengan bahan pelengkap seperti madu, yogurt, atau minyak zaitun untuk mengurangi potensi iritasi.
  • Jangan mengaplikasikan bawang putih terlalu dekat dengan area mata dan bibir yang memiliki kulit lebih tipis dan sensitif.
  • Pilih bawang putih segar dan organik untuk memastikan kandungan allicin dan nutrisi lainnya masih optimal.
  • Jika muncul kemerahan, gatal, terbakar, atau ketidaknyamanan lainnya, segera hentikan penggunaan dan bilas dengan air bersih.

Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-teman yang mungkin membutuhkan informasi tentang manfaat bawang putih untuk wajah.

Seperti kata pepatah, “kecantikan yang sesungguhnya berasal dari alam,” dan bawang putih adalah bukti nyata bahwa solusi untuk kulit sehat dan bercahaya mungkin sudah tersedia di dapur sendiri.

Baca juga:

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah bawang putih aman untuk semua jenis kulit?

Tidak sepenuhnya. Meski banyak yang mendapatkan manfaat, beberapa orang dengan kulit sensitif mungkin mengalami iritasi, kemerahan, atau reaksi alergi. Selalu lakukan patch test sebelum penggunaan pertama dan konsultasikan dengan dermatolog jika memiliki riwayat kulit sensitif atau kondisi kulit tertentu.

2. Berapa lama hasil penggunaan bawang putih untuk wajah terlihat?

Hasil dapat bervariasi tergantung kondisi kulit dan konsistensi perawatan. Umumnya, untuk jerawat, perbaikan dapat terlihat dalam beberapa hari hingga seminggu. Sementara untuk flek hitam dan anti-aging, dibutuhkan waktu 4-8 minggu penggunaan teratur untuk melihat hasil signifikan.

3. Bisakah saya mengoleskan bawang putih langsung ke wajah setiap hari?

Tidak disarankan. Penggunaan bawang putih mentah langsung ke wajah sebaiknya dilakukan 2-3 kali seminggu secara maksimal. Penggunaan harian dapat mengikis skin barrier dan menyebabkan iritasi. Selalu beri waktu kulit untuk beristirahat dan beregenerasi di antara perawatan.

4. Mana yang lebih efektif, bawang putih mentah atau produk olahan bawang putih?

Bawang putih mentah yang dihancurkan tepat sebelum penggunaan umumnya lebih efektif karena kandungan allicin masih dalam kondisi aktif. Namun, untuk kulit sensitif, produk olahan dengan konsentrasi terkontrol mungkin lebih aman meski efektivitasnya mungkin sedikit berkurang.

5. Apa yang harus saya lakukan jika kulit terasa perih setelah menggunakan bawang putih?

Segera bilas dengan air bersih dan hentikan penggunaan. Oleskan gel lidah buaya atau minyak kelapa untuk menenangkan kulit. Jika iritasi berlanjut atau memburuk, konsultasikan dengan dokter kulit untuk penanganan tepat.

Referensi

  1. El-Saadony, M. T., Yang, T., Korma, S. A., Sitohy, M., Abd El-Mageed, T. A., Selim, S., Al Jaouni, S. K., Salem, H. M., Mahmoud, Y. H., Soliman, S. M., & Mo, G. (2024). Garlic bioactive substances and their therapeutic applications for improving human health: a comprehensive review. Frontiers in Immunology, *15*, 1277074. https://doi.org/10.3389/fimmu.2024.1277074
  2. Batiha, G. E.-S., Beshbishy, A. M., Wasef, L. G., Elewa, Y. H. A., Al-Sagan, A. A., El-Hack, M. E. A., Taha, A. E., Abd-Elhakim, Y. M., & Devkota, H. P. (2020). Chemical Constituents and Pharmacological Activities of Garlic (Allium sativum L.): A Review. Nutrients, *12*(3), 872.
    https://doi.org/10.3390/nu12030872
  3. Bayan, L., Koulivand, P. H., & Gorji, A. (2014). Garlic: a review of potential therapeutic effects. Avicenna Journal of Phytomedicine, 4(1), 1–14.
    https://doi.org/10.22038/ajp.2014.1741
  4. Ledezma, E., Marcano, K., Jorquera, A., De Sousa, L., Padilla, M., Pulgar, M., & Apitz-Castro, R. (2000). Efficacy of ajoene in the treatment of tinea pedis: A double-blind and comparative study with terbinafine. Journal of the American Academy of Dermatology, 43(5), 829–832. https://doi.org/10.1067/mjd.2000.107243
  5. Pazyar, N., Yaghoobi, R., Bagherani, N., & Kazerouni, A. (2013). A review of applications of tea tree oil in dermatology. International Journal of Dermatology, 52(7), 784–790. https://doi.org/10.1111/j.1365-4632.2012.05654.x
  6. Rahman, M. S., & Lowe, G. M. (2006). Garlic and cardiovascular disease: A critical review. The Journal of Nutrition, 136(3), 736S–740S. https://doi.org/10.1093/jn/136.3.736S
  7. Suleria, H. A. R., Butt, M. S., Khalid, N., Sultan, S., Raza, A., Aleem, M., & Abbas, M. (2015). Garlic (Allium sativum): Diet based therapy of 21st century – A review. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 5(4), 271–278. https://doi.org/10.1016/S2222-1808(14)60782-9
Scroll to Top