Efek samping makan bawang putih
Lifestyle

7 Efek Samping Makan Bawang Putih secara Berlebihan

Bawang putih (Allium sativum) adalah nama sekaligus untuk tanaman dari genus Allium dan umbinya yang dihasilkan. Tanaman ini telah digunakan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun dan tumbuh terutama di wilayah Asia Tengah. Bawang putih telah lama menjadi bagian dari makanan di sekitar Laut Tengah serta menjadi bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Catatan sejarah juga menyebutkan penggunaan bawang putih dalam peradaban Mesir kuno, baik sebagai campuran dalam masakan maupun untuk pengobatan. Di Indonesia, umbi bawang putih menjadi salah satu bahan dasar yang penting dalam masakan. Bawang putih mentah mengandung berbagai senyawa sulfur, termasuk alliin, yang memberikan rasa tajam atau pedas pada bawang putih mentah.

Klasifikasi ilmiah bawang putih (Allium sativum):

  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Liliopsida
  • Ordo: Asparagales
  • Famili: Alliaceae
  • Subfamili: Allioideae
  • Tribus: Allieae
  • Genus: Allium
  • Spesies: A. sativum

Pada dasarnya, bawang putih mengandung senyawa aktif yang memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan anti-inflamasi yang kuat. Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih secara moderat dapat membantu dalam menjaga kesehatan jantung, mengontrol tekanan darah, serta memiliki potensi dalam menangani beberapa penyakit kronis. Namun, ketika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, bawang putih dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang berpotensi merugikan kesehatan.

Kandungan Nutrisi Bawang Putih

Berikut adalah beberapa komponen nutrisi utama yang ditemukan dalam 100 gram bawang putih:

  • Zat Gizi Dasar
    • Kalori: 42 kalori per 100 gram
    • Karbohidrat: Mengandung karbohidrat kompleks
    • Protein: 6-7 gram
    • Lemak: 1 gram
  • Serat Makanan
  • Vitamin dan Mineral: Vitamin C, Vitamin B6, dan Mangan
  • Senyawa Allicin
  • Senyawa Flavonoid
  • Minyak Atsiri
  • Senyawa Sulfur Lainnya: Ajoene dan s-allyl cysteine

Perlu diingat bahwa beberapa nutrisi dan senyawa ini dapat berubah selama proses memasak bawang putih, terutama jika dimasak pada suhu tinggi atau dalam waktu lama. Makan bawang putih mentah atau dalam bentuk yang kurang diproses bisa memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar karena nutrisi dan senyawa alami dipertahankan dengan baik.

Efek Samping Makan Bawang Putih secara Berlebihan

Efek Samping Makan Bawang Putih secara Berlebihan

Berikut beberapa efek samping makan bawang putih jika dikomsumsi berlebihan.

Memperparah GERD

Bagi penderita GERD, umumnya disarankan oleh dokter untuk membatasi konsumsi bawang putih, terutama dalam bentuk mentah. Konsumsi berlebihan bawang putih dapat memicu dan memperburuk gejala GERD secara bersamaan.

Berdasarkan hasil berbagai penelitian, bawang putih memiliki potensi untuk memengaruhi kekuatan sfingter esofagus bagian bawah (LES). Ketika otot sfingter ini melemah, asam lambung lebih mudah naik ke dalam kerongkongan. Peningkatan asam lambung ini bisa menyebabkan sensasi panas di bagian atas perut dan dada. Di samping itu, mungkin juga muncul gejala lain seperti suara parau dan rasa sakit pada tenggorokan.

Masalah Pencernaan

Seperti halnya bawang merah, daun bawang, dan asparagus, bawang putih juga mengandung jumlah fruktan yang cukup tinggi. Fruktan merupakan jenis karbohidrat yang bisa menyebabkan beberapa orang mengalami kembung, produksi gas berlebihan, serta rasa sakit perut. Pada kenyataannya, ketika individu yang tidak mentoleransi fruktan mengonsumsi makanan kaya fruktan, pencernaan makanan tersebut tidak sepenuhnya terjadi di usus kecil. Sebaliknya, makanan tersebut mencapai usus besar dalam bentuk utuh dan mengalami proses fermentasi di sana. Proses ini dapat mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan.

Baca juga: 14 Manfaat Buah Alpukat untuk Kesehatan

Meningkatkan Resiko Pendarahan

Individu yang sedang menjalani pengobatan dengan obat antikoagulan seperti warfarin atau baru saja menjalani operasi sebaiknya menghindari konsumsi berlebihan bawang putih. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa mengonsumsi bawang putih dalam jumlah yang signifikan bisa meningkatkan potensi risiko perdarahan jangka panjang.

Perut Kembung

Pengonsumsian bawang putih dapat menghasilkan efek samping berupa rasa kembung pada perut. Ini terjadi karena bawang putih mengandung jumlah fruktan yang cukup tinggi. Fruktan merupakan tipe karbohidrat yang memiliki kemampuan untuk memicu produksi gas di saluran pencernaan. Senyawa ini juga hadir dalam bawang merah, daun bawang, dan biji gandum.

Sebagai hasilnya, bawang menjadi salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh individu yang menderita IBS (sindrom iritasi usus besar), karena dapat menyebabkan pembentukan gas yang berujung pada sensasi kembung pada perut.

Baca juga: 9 Manfaat Beras Kencur dalam Menjaga Kesehatan Tubuh

Napas Bau

Bawang putih mengandung beragam senyawa belerang, yang sering dihubungkan dengan banyak kebaikan bagi kesehatan. Namun, senyawa ini bisa menyebabkan bau mulut, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Efek ini terutama terjadi pada bawang putih mentah, sebab proses memasak dapat mengurangi kadar senyawa belerang yang terkandung.

Sakit Kepala

konsumsi berlebihan bawang putih ternyata juga berperan dalam munculnya sakit kepala. Fenomena ini dapat timbul karena diyakini bahwa bawang putih memiliki kemampuan untuk merangsang saraf trigeminal. Dengan adanya pengaruh ini, bawang putih dapat merangsang pelepasan neuropeptida yang berujung pada timbulnya keluhan sakit kepala.

Gatal dan Ruam

Pengonsumsian berlebihan bawang putih dapat menyebabkan timbulnya gatal dan bercak merah pada kulit. Risiko untuk mengalami gatal dan ruam umumnya lebih tinggi pada individu dengan kulit yang sensitif atau memiliki kecenderungan alergi. Orang yang memiliki alergi terhadap bawang putih bahkan mungkin mengalami efek samping ini hanya dengan menyentuh atau mencium aroma bawang putih, tanpa perlu mengonsumsinya.

Baca juga: 12 Manfaat Madu untuk Wajah dan Bibir Serta Cara Menggunakannya

Cara Konsumsi Bawang Putih

Cara Konsumsi Bawang Putih

Setidaknya ada tiga opsi yang dapat dipilih dalam mengonsumsi bawang putih, dan kamu bisa memilih salah satu dari ketiga cara ini agar manfaat bawang putih benar-benar tercapai. Berikut tiga alternatif dalam mengonsumsi bawang putih dengan benar.

Konsumsi Mentah

Cara pertama yang tepat untuk memanfaatkan bawang putih adalah dengan mengonsumsinya mentah, bila tujuanmu adalah mendapatkan manfaat maksimal dari bawang putih, disarankan untuk mengonsumsinya dalam bentuk mentah.

Meskipun mungkin terasa tidak nyaman pada awalnya, terutama karena aromanya yang kuat dan rasanya yang khas, namun seiring waktu, kamu akan terbiasa dan mampu mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Mulailah membiasakan diri dengan cara ini.

Penyisipan dalam Makanan

Cara berikutnya adalah dengan menyelipkan bawang putih mentah ke dalam makanan, seperti orang tua yang menyisipkan obat ke dalam makanan anaknya. Kamu dapat mengiris bawang putih dan menyelipkannya ke dalam buah-buahan atau berbagai jenis makanan lainnya.

Caranya, iris bawang putih terlebih dahulu dan selipkan ke dalam makanan yang akan kamu konsumsi. Ini adalah cara lain yang efektif untuk menjaga manfaat bawang putih, sambil menghindari sensasi tidak nyaman saat mengonsumsinya.

Rebusan Bawang Putih

Opsi ketiga adalah dengan merebus bawang putih sebelum dikonsumsi. Dengan merebus, kamu tetap bisa mempertahankan manfaat bawang putih. Pastikan agar proses perebusan tidak terlalu lama.

Setelah direbus, kamu bisa mengonsumsi air rebusannya bersama dengan bawang putihnya. Ini adalah cara yang cocok jika kamu ingin mengonsumsi bawang putih tanpa menambahkan bahan tambahan seperti makanan atau lainnya.

Baca juga: Personal Selling: Pengertian, Jenis, dan Prosesnya

Kesimpulan

Bawang putih memiliki beragam manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dengan cara konsumsi yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan yang tidak bijak dapat menghilangkan khasiatnya. Ada beberapa pilihan dalam mengonsumsi bawang putih dengan benar, termasuk mengonsumsinya mentah, menyelipkannya dalam makanan, atau merebusnya dengan waktu yang tepat. Bagi individu dengan sensitivitas kulit atau alergi, kontak langsung dengan bawang putih, bahkan aromanya saja, bisa menyebabkan efek samping seperti gatal-gatal atau ruam. Oleh karena itu, penting untuk memilih cara konsumsi yang sesuai dengan kondisi dan preferensi pribadi guna memaksimalkan manfaat kesehatan dari bawang putih.

Referensi

  1. Lingga, L. (2014). Terapi bawang putih untuk kesehatan. Elex Media Komputindo.
  2. Untari, I. (2010). Bawang putih sebagai obat paling mujarab bagi kesehatan. Gaster7(1), 547-554.
  3. Purwaningsih, E. (2005). Manfaat Bawang Putih. Ganeca Exact.
  4. Yasril, A. I. (2020). Pengaruh Bawang Putih (Rubah) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Di Padang Gamuak Kelurahan Tarok Dipo Tahun 2020. Empowering Society Journal1(2).