Cara Mengatasi Trauma – Trauma merupakan reaksi alami seseorang terhadap pengalaman yang mengganggu atau mengancam jiwa. Kejadian-kejadian traumatis bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari kehilangan orang terkasih, kecelakaan, hingga masalah hubungan yang intens. Setiap orang bisa merespon trauma dengan cara berbeda; ada yang bisa pulih dengan cepat, sementara yang lain memerlukan waktu lebih lama dan dukungan yang lebih intens.
Trauma sering kali meninggalkan dampak jangka panjang pada kehidupan seseorang. Selain memengaruhi kesehatan mental, trauma juga bisa menyebabkan gangguan fisik seperti insomnia, masalah pencernaan, atau sakit kepala. Di sisi mental, trauma bisa memicu kecemasan berlebihan, depresi, atau bahkan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
Jenis-Jenis Trauma yang Umum Terjadi
Beriku beberapa jenis trauma.
1. Trauma Emosional dan Psikologis
Trauma ini muncul dari perasaan sakit hati, pengkhianatan, atau peristiwa mengejutkan yang menimbulkan luka emosional mendalam. Contohnya bisa berupa pelecehan atau kehilangan mendadak. Dampak trauma emosional bisa berlangsung lama dan membutuhkan proses penyembuhan yang serius.
2. Trauma Fisik
Trauma fisik sering kali berhubungan dengan kecelakaan atau cedera yang meninggalkan bekas fisik. Namun, trauma fisik juga memiliki efek emosional, karena pengalaman rasa sakit atau ketidakmampuan yang berkelanjutan dapat mempengaruhi kesejahteraan mental.
3. Trauma Kompleks vs Trauma Tunggal
Trauma kompleks terjadi ketika seseorang mengalami trauma berkali-kali, seperti dalam hubungan yang kasar atau situasi hidup yang penuh tekanan, trauma tunggal, di sisi lain, berasal dari satu kejadian spesifik, seperti kecelakaan. Sedangkan trauma kompleks sering lebih sulit diatasi karena membangun pola-pola rasa sakit dan pertahanan diri yang lebih dalam.
Strategi dan Cara Mengatasi Trauma
Berikut ini bebberapa metode dan strategi cara mengatasi trauma.
1. Terima Dukungan dari Orang-Orang Terdekat
Dukungan sosial sangat penting dalam proses penyembuhan. Bicarakan perasaan Anda dengan orang-orang yang bisa dipercaya, seperti teman dekat atau keluarga. Ada kalanya, berbicara bisa meredakan sebagian rasa sakit yang sedang dirasakan. Mendapatkan sudut pandang dari orang lain juga bisa membantu Anda melihat peristiwa traumatis dari perspektif yang lebih seimbang.
2. Merawat Diri Sendiri dan Prioritas Kesehatan Mental
Trauma bisa memengaruhi kesehatan fisik maupun mental. Pastikan Anda tidur cukup, makan makanan sehat, dan tetap aktif secara fisik. Olahraga, seperti yoga atau berjalan di alam, bisa membantu tubuh mengeluarkan endorfin, zat kimia yang membantu tubuh merasa lebih baik. Selain itu, Anda bisa mencoba teknik pernapasan atau meditasi untuk mengurangi ketegangan.
3. Mencoba Jurnal untuk Mengekspresikan Perasaan
Menulis jurnal adalah salah satu cara efektif untuk mengatasi trauma. Dengan menulis, Anda bisa mengeluarkan perasaan yang sulit diungkapkan secara verbal. Menulis tentang kejadian traumatis juga dapat membantu kamu memahami pemicu trauma. Misalnya, saat merasa cemas, kamu bisa menulis apa yang memicu kecemasan tersebut, sehingga di masa depan bisa mengantisipasi pemicu tersebut dengan lebih baik.
4. Melakukan Aktivitas Fisik dan Relaksasi
Olahraga tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menyehatkan pikiran. Aktivitas fisik, terutama yang dilakukan di luar ruangan seperti hiking, bersepeda, atau bahkan berjalan-jalan santai, bisa memberi waktu pada otak untuk beristirahat dari stres. Aktivitas fisik ini juga membantu mengeluarkan endorfin dan menstimulasi suasana hati yang lebih positif.
5. Fokus pada Hobi dan Kegiatan yang Menyenangkan
Trauma bisa menyebabkan kita kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai. Namun, cobalah untuk tetap melibatkan diri dalam hobi atau aktivitas yang menyenangkan. Kegiatan ini tidak harus besar atau rumit; bahkan sekadar menggambar, mendengarkan musik, atau mencoba resep baru bisa membantu pikiran tetap sibuk dan menjauh dari bayang-bayang trauma.
6. Terapi Profesional: Kapan dan Mengapa Dibutuhkan
Tidak ada yang salah dengan meminta bantuan profesional. Terapis atau psikolog dapat membantu Anda menghadapi trauma dengan cara yang lebih terarah dan profesional. Ada banyak jenis terapi yang bisa dicoba, seperti terapi kognitif, terapi perilaku, atau EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing). Seorang terapis juga bisa membantu mengidentifikasi mekanisme pertahanan atau pola pikir yang mungkin menghambat proses penyembuhan.
7. Bersabar dengan Proses Pemulihan
Penyembuhan dari trauma adalah proses yang panjang, dan kadang terasa lambat. Jangan terburu-buru atau terlalu keras pada diri sendiri. Setiap langkah kecil menuju pemulihan adalah pencapaian yang patut diapresiasi. Beri diri kamu waktu dan kesabaran dalam menjalani proses ini.
Latihan Praktis untuk Mengatasi Trauma di Rumah
Beberapa latihan fisik yang dapat kamu lakukan di rumah sebagai berikut.
- Pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran ketika cemas atau gelisah. Teknik ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Misalnya, tarik napas dalam-dalam, tahan sejenak, dan hembuskan perlahan-lahan.
- Afirmasi bisa membantu membangun pola pikir positif. Cobalah afirmasi seperti, “Saya berhak merasa tenang dan damai,” atau “Saya mampu melewati masa sulit ini.”
- Teknik grounding seperti 5-4-3-2-1 (lima hal yang bisa dilihat, empat hal yang bisa disentuh, tiga hal yang bisa didengar, dua hal yang bisa dicium, dan satu hal yang bisa dirasakan) sangat membantu dalam mengalihkan pikiran dari kecemasan.
Menghindari Perilaku yang Merusak dalam Mengatasi Trauma
Berikut ini beberapa perilaku yang harus dihindari karena dapat merusak dalam mengatasi trauma.
- Menjauhi alkohol atau obat-obatan karena beberapa orang mungkin mencoba mengatasi trauma dengan alkohol atau obat-obatan. Namun, solusi ini hanya memberikan bantuan sementara dan bisa memperburuk kondisi mental jangka panjang.
- Ketika merasa tertekan, seseorang mungkin cenderung menarik diri dari orang lain. Namun, isolasi bisa memperburuk trauma. Terus terhubung dengan orang yang peduli akan memberi dukungan yang diperlukan.
Menata Hidup Setelah Trauma
Mengatasi trauma adalah perjalanan panjang yang bisa mengubah hidup seseorang. Dengan proses penyembuhan yang tepat, trauma bisa memberi kita pelajaran dan kebijaksanaan yang baru. Terkadang, trauma mengajarkan kita untuk menghargai hal-hal kecil dan memperkuat mental kita.
Cobalah untuk melihat trauma sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Ini bukan berarti kamu harus berterima kasih atas apa yang terjadi, tetapi mengambil pelajaran dari situasi tersebut bisa membantu kamu menemukan makna baru dalam hidup.
Setelah trauma, penting untuk menjalani hidup yang lebih teratur dan sehat. Fokus pada apa yang membuat kamu merasa baik, hindari stres berlebihan, dan terus berusaha mengembangkan diri.
Mengatasi trauma bukan hal yang mudah, tapi bukan juga hal yang mustahil. Dengan dukungan, perawatan diri, dan kesabaran, kamu bisa melalui proses penyembuhan. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Yang terpenting, berikan kesempatan pada diri sendiri untuk merasa bahagia lagi, dan yakinkan bahwa trauma tidak harus mengontrol masa depan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Baca juga:
- Meningkatkan Libido dengan 10 Manfaat Buah Nanas untuk Pria
- Menu Bulking 2.500 Kalori: Membangun Massa Otot
- Makanan Diet Keto: 15 Pilihan Menurunkan Berat Badan
- 6 Potensi Bahaya Radiasi HP Terhadap Kesehatan
Referensi
- American Psychological Association. (2023). Trauma and PTSD. APA PsycArticles. Retrieved from https://www.apa.org/pubs/journals/tra
- Bernstein, M., & McNally, R. J. (2023). Resilience after trauma: A new framework for understanding and fostering recovery. Journal of Traumatic Stress, 36(2), 211-230. doi:10.1002/jts.22749
- Cook, J. M., Thompson, R., & Schnurr, P. P. (2022). Beyond PTSD: Addressing the complex mental health effects of trauma. Journal of Clinical Psychology, 78(9), 1575-1589. doi:10.1002/jclp.23212
- National Institute of Mental Health. (2022). Coping with traumatic events. Retrieved from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/coping-with-traumatic-events
- Schuler, B. A., & Smith, T. J. (2022). Trauma-informed therapy techniques in clinical practice: An integrative approach to fostering resilience. Clinical Psychology Review, 92, 102125. doi:10.1016/j.cpr.2022.102125
- Ungar, M., & Theron, L. (2022). Trauma and resilience: Implications for clinical practice and policy. Clinical Child Psychology and Psychiatry, 27(1), 82-98. doi:10.1177/13591045211050645
- Witvliet, C. V., Knoll, R. W., & Hinman, N. G. (2023). Compassion-focused approaches in trauma therapy: Enhancing recovery and well-being. Psychological Trauma: Theory, Research, Practice, and Policy, 15(3), 253-269. doi:10.1037/tra0001426