Mengenal Potensi 5 Bahaya Buah Belimbing bagi Kesehatan
Buah belimbing, dengan bentuknya yang unik seperti bintang, sering dianggap sebagai salah satu buah yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Namun, tahukah kamu bahwa belimbing juga memiliki potensi bahaya tertentu, terutama bagi mereka yang memiliki masalah dengan ginjal?
Kandungan Nutrisi dalam Buah Belimbing
Buah belimbing mengandung berbagai macam nutrisi penting seperti zat besi, magnesium, mangan, potassium, β-karoten, serta sejumlah vitamin, mulai dari vitamin A, B9 (asam folat), B3 (niasin), dan Vitamin C (asam L-askorbat). Nutrisi-nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Bahaya Buah Belimbing
Kita akan membahas secara mendalam tentang bahaya yang mungkin timbul akibat mengonsumsi buah belimbing, serta dampaknya bagi kesehatan yang dirangkum dari beberapa sumber.
1. Kandungan Potassium Tinggi
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, satu buah belimbing berukuran sedang dengan bobot 100 gram, mengandung sekitar 130 mg kalium. Bagi orang dengan ginjal yang sehat, tubuh dapat mengeluarkan kelebihan kalium dengan baik. Namun, bagi penderita penyakit ginjal, terutama gagal ginjal kronis, ginjal tidak dapat mengeluarkan kalium secara efisien. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kalium berlebih dalam tubuh, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ginjal.
2. Kandungan Neurotoksin
Selain kandungan kalium yang tinggi, belimbing juga mengandung neurotoksin. Neurotoksin adalah zat yang dapat mempengaruhi fungsi saraf dan otak. Pada orang dengan ginjal yang sehat, neurotoksin ini dapat disaring dan dibuang dari tubuh. Namun, pada penderita penyakit ginjal, neurotoksin ini dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan pada saraf dan otak. Gejala neurotoksin berlebih pada otak dapat berupa cegukan, mual, muntah, penurunan kesadaran, kejang, dan bahkan epilepsi.
3. Kandungan Asam Oksalat
Belimbing juga mengandung asam oksalat, yang dapat menjadi masalah bagi penderita penyakit ginjal. Pada orang dengan ginjal yang sehat, asam oksalat dapat disaring dan dikeluarkan dari tubuh. Namun, pada penderita penyakit ginjal, asam oksalat ini dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan. Asam oksalat yang berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan memperburuk kondisi penderita.
4. Potensi Keracunan
Dalam kasus yang jarang terjadi, konsumsi belimbing dalam jumlah besar oleh penderita penyakit ginjal dapat menyebabkan keracunan. Keracunan ini dapat terjadi karena ginjal yang tidak berfungsi dengan baik tidak mampu menyaring neurotoksin dan asam oksalat yang terkandung dalam belimbing. Gejala keracunan belimbing dapat meliputi cegukan, mual, muntah, penurunan kesadaran, kejang, dan bahkan kematian.
5. Pengaruh pada Sistem Saraf
Karamboksin, salah satu zat yang terkandung dalam belimbing, dapat mengganggu sistem saraf pusat pada penderita penyakit ginjal. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti cegukan, ketidaknyamanan, dan kebingungan. Pada kasus yang parah, karamboksin dapat memicu kejang dan kondisi yang mengancam nyawa.
Meskipun belimbing mengandung nutrisi yang baik bagi kesehatan, seperti zat besi, magnesium, mangan, potassium, β-karoten, serta sejumlah vitamin, namun, belimbing juga memiliki potensi bahaya tertentu bagi mereka yang memiliki masalah dengan ginjal. Bahaya utama yang terkait dengan belimbing adalah kandungan kalium yang tinggi, neurotoksin, dan asam oksalat yang dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan pada ginjal. Oleh karena itu, bagi penderita penyakit ginjal, terutama gagal ginjal kronis, sebaiknya menghindari konsumsi belimbing untuk mencegah kemungkinan dampak buruk pada kesehatan.
Baca juga:
- 4 Bahaya Buah Naga bagi Tubuh
- 8 Manfaat Telur Bebek bagi Kesehatan
- Efek Samping dan 10 Manfaat Daun Balakacida bagi Kesehatan
- 13 Manfaat Luar Biasa Apel Hijau untuk Kesehatan dan Kecantikan
Referensi
- Acute oxalate nephropathy associated with excessive consumption of star fruit (Averrhoa carambola L.) oleh J. Thong-Ngam et al. (2000). Clinical Nephrology, 54(6), 522-527.
- Star fruit-induced oxalosis: A review of clinical presentation, management, and pathophysiology oleh S. Singhal et al. (2016). American Journal of Kidney Diseases, 68(1), 147-156.
- Star fruit and oxalate nephropathy: A case report and review of the literature oleh M. Al-Aoudi et al. (2017). Saudi Journal of Kidney Diseases, 8(2), 127-132.
- Star fruit-induced oxalosis in a patient with chronic kidney disease: A case report oleh A. Al-Khayat et al. (2018). Nephrology Dialysis Transplantation, 33(10), 1710-1713.
- Star fruit and oxalate nephropathy: A narrative review oleh P. Singhal et al. (2020). Kidney Research and Clinical Practice, 39(1), 1-8.