Apa 10 Jus Buah untuk Melancarkan BAB?

Jus Buah Pelancar BAB

Jus Buah Pelancar BAB – Susah buang air besar atau sembelit adalah masalah yang sering dianggap sepele padahal dampaknya sangat mengganggu kenyamanan sehari-hari. Perut terasa penuh, kembung, dan tidak nyaman adalah beberapa keluhan yang kerap dirasakan. Sebelum mencari solusi medis, tahukah Anda bahwa alam telah menyediakan beragam jus buah untuk melancarkan BAB yang tidak hanya efektif tetapi juga lezat?

Kondisi sembelit tidak terjadi tanpa sebab. Gaya hidup modern dengan konsumsi serat yang rendah, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan menunda-nunda buang air besar adalah pemicu utamanya. Untungnya, dengan mengatur pola makan dan mengonsumsi jenis makanan yang tepat, masalah ini bisa diatasi secara alami.

Jus buah berperan penting dalam melancarkan sistem pencernaan melalui dua mekanisme utama. Pertama, kandungan serat dalam buah-buahan membantu membentuk massa tinja dan merangsang pergerakan usus. Kedua, kadar air yang tinggi dalam jus membantu melunakkan tinja yang keras sehingga lebih mudah dikeluarkan. Kombinasi serat dan air inilah yang membuat jus buah menjadi pilihan ideal untuk mengatasi sembelit.

Jus Buah Pelancar BAB yang Wajib Dicoba

Berikut ini deretan jus buah pelancar BAB yang wajib dicoba.

1. Jus Pepaya

Pepaya sudah lama dikenal sebagai buah pencerna yang ampuh. Kandungan enzim papain dalam pepaya berfungsi memecah protein dan melancarkan proses pencernaan. Serat dalam pepaya juga cukup tinggi, mencapai 2-3 gram per cup-nya. Untuk membuat jus pepaya yang optimal, pilih buah yang sudah matang sempurna karena kandungan enzim dan seratnya lebih tinggi.

Cara membuatnya, kupas dan potong 200 gram pepaya matang, blender dengan sedikit air matang. Tidak perlu ditambah gula karena pepaya matang sudah manis alami. Minum segar sekali sehari.

2. Jus Plum

Plum mungkin kurang familiar di Indonesia, tetapi khasiatnya sebagai pelancar BAB sudah terbukti secara ilmiah. Buah ini mengandung sorbitol, gula alkohol yang bersifat sebagai pencahar alami dengan cara menarik air ke dalam usus. Selain itu, serat dalam plum juga sangat tinggi.

Jika menggunakan plum segar, blender 5-6 buah dengan kulitnya (setelah dicuci bersih). Bisa juga menggunakan prune (plum kering) yang direndam air hangat terlebih dahulu. Minum di pagi hari untuk hasil optimal.

3. Jus Pir

Pir mengandung fruktosa dan sorbitol yang bekerja ganda sebagai pelancar BAB. Fruktosa dalam pir kadang tidak terserap sempurna di usus kecil sehingga menarik air ke usus besar, sementara sorbitol bekerja sebagai pencahar alami. Serat dalam pir juga cukup tinggi, terutama jika dijus dengan kulitnya. Satu buah pir ukuran sedang dicuci bersih (dengan kulit), potong-potong, blender dengan 100 ml air. Saring jika perlu, minum segera.

4. Jus Apel

“An apple a day keeps the doctor away” – peribahasa ini ternyata berlaku juga untuk kesehatan pencernaan. Apel mengandung pektin, serat larut air yang membantu melunakkan tinja. Yang penting, jus apel sebaiknya dibuat tanpa mengupas kulitnya karena justru di kulitlah kandungan serat tertinggi berada. Satu buah apel dicuci bersih, potong (dengan kulit), blender dengan sedikit air. Minum setiap hari untuk hasil terbaik.

5. Jus Kiwi

Kiwi mengandung enzim actinidin yang membantu memecah protein dan melancarkan pencernaan. Penelitian menunjukkan konsumsi dua buah kiwi per hari secara signifikan dapat meningkatkan frekuensi buang air besar pada penderita sembelit kronis. Kupas dua buah kiwi, blender dengan 100 ml air. Bisa ditambahkan sedikit daun mint untuk rasa yang lebih segar.

6. Jus Jeruk

Selain terkenal dengan vitamin C-nya, jeruk juga mengandung serat yang cukup tinggi, terutama jika dibuat jus dengan ampasnya. Jeruk juga mengandung naringenin, antioksidan yang diduga dapat merangsang perkembangan bakteri baik di usus. Peras 2-3 jeruk manis, jangan disaring agar seratnya tetap terbawa. Minum segar di pagi hari.

7. Jus Buah Naga

Buah naga tidak hanya menarik secara visual tetapi juga sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya tinggi dan berfungsi sebagai prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Pilih buah naga merah untuk kandungan antioksidan yang lebih tinggi. Blender 150 gram daging buah naga dengan sedikit air. Tidak perlu ditambah gula.

8. Jus Mangga

Mangga mengandung enzim amilase yang membantu memecah karbohidrat kompleks sehingga meringankan kerja sistem pencernaan. Serat dalam mangga juga membantu memperlancar buang air besar. Pilih mangga yang matang pohon untuk rasa dan khasiat terbaik. Kupas dan potong 100 gram mangga matang, blender dengan 50 ml air. Minum segera.

9. Jus Pisang

Pisang matang mengandung pati resisten yang berfungsi seperti serat dan dapat difermentasi oleh bakteri usus, menghasilkan asam lemak rantai pendek yang menyehatkan colon. Pilih pisang yang sudah matang benar (kulitnya mulai bernoda hitam) karena kandungan pati resistennya lebih tinggi. Blender satu buah pisang matang dengan 100 ml air atau susu rendah lemak. Bisa ditambah kayu manis bubuk untuk rasa.

10. Jus Semangka

Kandungan air yang sangat tinggi dalam semangka (92%) membantu menghidrasi tubuh dan melunakkan tinja. Semangka juga mengandung magnesium yang diketahui dapat merelaksasi otot usus dan menarik air ke dalam usus. Blender 200 gram semangka tanpa biji, tidak perlu ditambah air. Saring jika perlu, minum segar.

Tips Mengonsumsi Jus untuk Melancarkan BAB

Agar jus buah benar-benar efektif mengatasi sembelit, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Vitamin dan enzim dalam jus mudah teroksidasi sehingga lebih baik diminum segar
  • Rasa manis alami buah sudah cukup, tambahan gula justru dapat memperburuk sembelit
  • Biarkan serat buah tetap terkonsumsi karena inilah kunci mengatasi sembelit
  • Minum 2-3 gelas air putih setelah konsumsi jus untuk membantu kerja serat
  • Konsumsi 1-2 gelas jus per hari sudah cukup, karena kandungan gula alami dalam buah tetap perlu diperhatikan

Kapan Harus Ke Dokter?

Meski jus buah efektif mengatasi sembelit ringan hingga sedang, kamu perlu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Sembelit berlangsung lebih dari tiga minggu meski sudah mengubah pola makan
  • Ada darah dalam tinja
  • Nyeri perut yang hebat
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Gejala lain seperti mual, muntah, atau demam

Jus buah untuk melancarkan BAB adalah solusi alami yang lezat dan mudah dibuat. Dengan memilih buah yang tepat dan mengonsumsinya secara rutin, masalah sembelit dapat diatasi tanpa harus bergantung pada obat-obatan kimia. Selamat mencoba dan jangan lupa imbangi dengan konsumsi air putih yang cukup dan aktivitas fisik teratur!

Baca juga:

Referensi

  1. Attaluri, A., Donahoe, R., Valestin, J., Brown, K., & Rao, S. S. C. (2011). Randomised clinical trial: dried plums (prunes) vs. psyllium for constipation. Alimentary Pharmacology & Therapeutics, 33(7), 822–828. https://doi.org/10.1111/j.1365-2036.2011.04594.x
  2. Chan, A. O., Leung, G., Tong, T., & Wong, N. Y. (2007). Increasing dietary fiber intake in terms of kiwifruit improves constipation in Chinese patients. World Journal of Gastroenterology, 13(35), 4771–4775. https://doi.org/10.3748/wjg.v13.i35.4771
  3. Eswaran, S., Muir, J., & Chey, W. D. (2013). Fiber and functional gastrointestinal disorders. The American Journal of Gastroenterology, 108(5), 718–727. https://doi.org/10.1038/ajg.2013.63
  4. Gómez-Guzmán, M., Toral, M., Romero, M., Jiménez, R., Galindo, P., Sánchez, M., Zarzuelo, M. J., Olivares, M., Gálvez, J., & Duarte, J. (2015). Antihypertensive effects of probiotics Lactobacillus strains in spontaneously hypertensive rats. Molecular Nutrition & Food Research, 59(11), 2326–2336. https://doi.org/10.1002/mnfr.201500290
  5. Lever, E., Cole, J., Scott, S. M., Emery, P. W., & Whelan, K. (2014). Systematic review: the effect of prunes on gastrointestinal function. Alimentary Pharmacology & Therapeutics, 40(7), 750–758. https://doi.org/10.1111/apt.12913
  6. Müller-Lissner, S. A., Kaatz, V., Brandt, W., Keller, J., & Layer, P. (2005). The perceived effect of various foods and beverages on stool consistency. European Journal of Gastroenterology & Hepatology, 17(1), 109–112. https://doi.org/10.1097/00042737-200501000-00020
  7. Rao, S. S. C., Brenner, D. M., & Farraye, F. A. (2021). Efficacy and Safety of Over-the-Counter Therapies for Chronic Constipation: An Updated Systematic Review. The American Journal of Gastroenterology, 116(6), 1156–1181. https://doi.org/10.14309/ajg.0000000000001222
  8. Singh, R., Zogg, H., Ghoshal, U. C., & Ro, S. (2021). Gut Microbial Dysbiosis in the Pathogenesis of Gastrointestinal Dysmotility and Metabolic Disorders. Journal of Neurogastroenterology and Motility, 27(1), 19–34. https://doi.org/10.5056/jnm20149
  9. Watanabe, T., Oshima, T., & Fukui, H. (2020). The Role of Fermentable Carbohydrates and Gut Microbiota in the Pathogenesis of Irritable Bowel Syndrome. Nutrients, 12(11), 3208. https://doi.org/10.3390/nu12113208
Scroll to Top