Salah satu tempat yang memancarkan pesona sejarah dan keindahan alamnya adalah Situs Muara Jambi. Di antara hutan yang subur dan aliran sungai yang mengalir tenang, terdapat dua peninggalan sejarah yang begitu megah, Candi Gedong I dan Candi Gedong II yang merupakan integral dari Candi Muaro Jambi.
Candi Gedong
Berikut informasi terkait Candi Gedong I dan Gedong II.
Rute Menuju Situs Candi Muaro Jambi
Jika berencana untuk mengunjungi lokasi ini dari Kota Jambi, perjalanan darat selama sekitar setengah jam akan membawa ke lokasi yang sangat menakjubkan ini.
Harga Tiket Masuk
Menurut informasi hingga saat, tarif masuk ke Candi Muaro Jambi diperkirakan sekitar Rp 9.000 per individu tapi ingat terkait harga bisa berubah.
Jam Operasional
Area objek wisata kompleks Candi Muaro Jambi dibuka untuk pengunjung mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Candi Gedong I
Situs Candi Gedong I, yang terletak sekitar 950 meter di barat laut dari Candi Gumpung, adalah sebuah kompleks candi yang mempesona. Penduduk setempat juga menyebutnya Candi Gudang Garam. Untuk mencapai lokasi ini, Anda dapat mengikuti jalan conblock yang menghubungkan Candi Gumpung dan Candi Kedaton.
Bangunan Candi dikelilingi oleh tembok pagar berukuran 65 x 85 meter, menciptakan aura keanggunan sekaligus misteri. Di tengah halaman yang membujur dari arah barat ke timur, sedikit ke arah barat, Anda akan menemui runtuhan bangunan candi yang memiliki denah bujursangkar. Runtuhan tangga terletak di sisi timur, dan serupa dengan Candi Gedong I, runtuhan bangunan gapura halaman candi terletak di sisi timur juga.
Meskipun kondisi dinding kaki bangunan sudah sangat rusak, beberapa hiasan masih dapat ditemukan. Hiasan-hiasan ini termasuk salib, perbingkaian, bingkai padma, dan bingkai bulat pada dinding candi dan pintu gerbang. Mereka menjadi saksi bisu dari kemegahan masa lalu yang masih berdiri tegak.
Namun, keindahan Candi Gedong I tidak hanya terlihat pada bangunan fisiknya. Di halaman candi, temuan arkeologis telah membuka jendela menuju masa lalu. Ada enam umpak batu dengan lubang empat persegi di bagian atasnya, satu kepala arca Buddha yang menawan, dan beberapa pecahan bata dengan gambar dan tulisan yang mempesona. Selain itu, pecahan-pecahan keramik dari berbagai periode, mulai dari keramik Dinasti Song (abad ke-10–12 Masehi) hingga keramik Eropa (abad ke-19 Masehi) memberikan gambaran tentang perdagangan dan hubungan budaya yang terjalin di masa lalu.
Tetapi yang paling menarik adalah temuan pecahan genting yang terbuat dari tanah liat bakar dengan teknik pembakaran yang tinggi. Pecahan genting ini diduga berasal dari sekitar abad ke-8 hingga 10 Masehi, mengungkapkan keahlian teknis yang luar biasa dalam pembuatan genting pada masa itu.
Google Maps Lokasi Candi
Candi Gedong II
Situs Candi Gedong II, terletak sekitar 150 meter ke arah barat dari Candi Gedong I, juga merupakan runtuhan bangunan yang begitu megah. Sekeliling halaman candi dibangun tembok keliling berukuran 67,5 x 75 meter, membujur dari arah barat ke timur. Namun, yang paling mencolok adalah runtuhan bangunan gapura yang berhasil direkonstruksi dengan indah. Gapura ini memiliki bentuk segi 20 dengan ukuran 10 x 10 meter dan mencapai ketinggian 5,2 meter. Keberhasilan rekonstruksi ini memberi kita gambaran tentang betapa megahnya Candi Gedong II pada zamannya.
Di tengah halaman Candi, agak ke arah barat, terdapat runtuhan bangunan candi perwara yang denahnya berbentuk bujursangkar. Tangga menuju perwara terletak di sisi timur, menciptakan suasana yang penuh dengan misteri dan keagungan.
Temuan arkeologis di halaman candi Gedong II juga memikat. Ada satu arca gajah yang di punggungnya terdapat gambar seekor singa. Arca ini terbuat dari batu andesit dan menunjukkan keahlian seni yang luar biasa. Sayangnya, sebagian besar arca singa telah hilang. Selain itu, ditemukan juga fragmen arca batu, pecahan-pecahan keramik dari periode Song (abad ke-10-12 Masehi), dan pecahan tembikar.
Yang paling menarik adalah temuan arca batu yang berukuran tinggi 1,5 meter yang diperkirakan sebagai arca penjaga pintu (dwārapāla). Arca ini memiliki karakteristik yang unik, dengan wajah yang ramah dan jenaka, serta mengenakan misai. Tangan kanan arca memegang tameng, sementara tangan kirinya memegang pangkal gadā (meskipun bagian atas gadā telah hilang). Penggambaran arca ini cukup istimewa, karena biasanya arca penjaga pintu digambarkan dengan wajah yang garang. Pada telinganya, terdapat gambaran anting yang agak besar, dan arca ini mengenakan dhoti, pakaian berbentuk cawat yang khas.
Meskipun pada umumnya arca dwārapāla ada dalam sepasang, di sini, hanya satu yang ditemukan. Mungkin pasangannya belum ditemukan atau mungkin telah hilang seiring berjalannya waktu. Mysteri ini menambah pesona Candi Gedong II.
Google Maps Lokasi Candi Gedong II
Fasilitas di Situs Candi Muaro Jambi
Sebagai destinasi wisata bersejarah, sekitar kompleks Candi Muaro Jambi juga telah disediakan beberapa fasilitas umum bagi pengunjungnya, termasuk:
- Ruang parkir
- Fasilitas toilet
- Musala untuk keperluan ibadah
- Tempat makan yang menawarkan hidangan masakan tradisional khas Jambi.
Kunjungi Situs Muara Jambi, jelajahi keindahan alamnya, dan nikmati keajaiban Candi Gedong I dan Candi Gedong II. Mereka adalah bukti megahnya peradaban yang pernah berdiri tegak di pulau Sumatra, dan mereka akan terus mempesona generasi-generasi mendatang dengan keindahan dan misteri mereka yang abadi.
Referensi
- Hardiarti, S. (2017). Etnomatematika: Aplikasi Bangun Datar Segiempat pada Candi Muaro Jambi. Aksioma, 8(2), 99-110.
- Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan (Editor). (2014). Candi Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Halaman 129–131). Jakarta.
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/candi-gedong-i/
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/candi-gedong/