Kandungan Jengkol dan Khasiat bagi Kesehatan
Jengkol – Makanan khas Indonesia yang satu ini memang memiliki citarasa unik dan menggugah selera. Namun, sayangnya, jengkol juga sering mendapat julukan sebagai makanan yang kontroversial karena aromanya yang menyengat dan dugaan efek samping yang dapat menyebabkan bau tak sedap di tubuh. Meskipun demikian, tahukah kamu bahwa dibalik aroma khasnya itu, jengkol memiliki khasiat dan manfaat yang menakjubkan bagi kesehatan.
Jengkol
Jengkol termasuk dalam keluarga polong-polongan (Fabaceae). Buahnya berbentuk polong yang datar dan berbelit membentuk spiral, dengan warna lembayung tua. Biji jengkol berkulit tipis dan berwarna cokelat mengkilap. Saat dikonsumsi segar, jengkol dapat menyebabkan urin berbau tidak sedap setelah melewati proses pencernaan.
Selain itu, jengkol juga diketahui memiliki potensi mencegah diabetes, bersifat diuretik, dan baik untuk kesehatan jantung. Tanaman jengkol juga memiliki kemampuan menyerap air tanah yang tinggi, sehingga berperan dalam konservasi air di suatu daerah.
Karakter Biji Jengkol
Biji jengkol memiliki tekstur yang keras saat matang, tetapi menjadi lunak dan empuk setelah direbus atau sedikit liat setelah digoreng. Kepopulerannya sebagian karena tekstur unik ini, meskipun ada yang menyukai biji yang masih muda dalam keadaan mentah yang jauh lebih keras dan pahit. Kulit biji jengkol mengandung getah berwarna keunguan yang bisa meninggalkan jejak sulit dihapus dari pakaian. Seiring dengan pematangan, warna biji berubah dari kuning menjadi merah atau cokelat.
Aromanya agak mirip dengan petai, tetapi lebih lemah. Namun, setelah dikonsumsi, tubuh akan menghasilkan bau yang kuat melalui urin, tinja, dan keringat, yang dianggap lebih mengganggu dibandingkan dengan konsumsi petai.
Klasifikasi ilmiah:
- Kerajaan: Plantae
- Filum: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae
- Subfamili: Mimosoideae
- Genus: Archidendron
- Spesies: Archidendron pauciflorum
Pada artikel kali ini, kita akan membahas berbagai manfaat jengkol untuk kesehatan dengan berdasarkan penelitian dan informasi terbaru. Sebagai makanan yang kaya nutrisi, jengkol memiliki potensi yang luar biasa dalam meningkatkan kualitas hidup kita jika dikonsumsi dengan bijak.
Kandungan Jengkol
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, Kandungan gizi diukur per 100 gram jengkol sebagai berikut:
- Kandungan Air (Water) : 52.7 gram
- Energi (Energy) : 192 Kalori
- Kandungan Protein (Protein) : 5.4 gram
- Kandungan Lemak (Fat) : 0.3 gram
- Kandungan Karbohidrat (CHO) : 40.7 gram
- Serat (Fibre) : 1.5 gram
- Abu (ASH) : 0.9 gram
- Kalsium (Ca) : 4 miligram
- Fosfor (P) : 150 miligram
- Besi (Fe) : 0.7 miligram
- Natrium (Na) : 60 miligram
- Kalium (K) : 241.0 miligram
- Tembaga (Cu) : 0.30 miligram
- Seng (Zn) : 0.6 miligram
- Thiamin (Vit. B1) : 0.05 miligram
- Riboflavin (Vit. B2) : 0.20 miligram
- Niasin (Niacin) : 0.5 miligram
- Vitamin C (Vit. C) : 31 miligram
Khasiat Jengkol untuk Kesehatan
Mari kita simak bersama mengenai khasiat menakjubkan yang tersimpan dalam biji jengkol ini.
1. Menurunkan Resiko Penyakit Jantung
Jengkol merupakan sumber nutrisi yang melimpah, terutama serat dan fitonutrien, yang memiliki potensi untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Dengan memasukkan jengkol secara teratur ke dalam pola makan, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan secara menyeluruh menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.
Kandungan serat dalam jengkol sangat penting dalam pengelolaan kadar kolesterol. Serat membantu mengikat kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh dan membawanya keluar dari sistem pencernaan, sehingga mencegah penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah. Ini memiliki dampak positif pada kesehatan jantung dengan mengurangi risiko terbentuknya plak arteri yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
Fitonutrien dalam jengkol juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung. Fitonutrien adalah senyawa alami dalam tanaman yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Ini membantu melindungi dinding arteri dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
2. Menjaga Keseimbangan Metabolisme Tubuh
Asam folat dan vitamin B6 adalah nutrisi penting yang mendukung berbagai fungsi vital tubuh agar berjalan dengan baik. Asam folat, terutama, memiliki peranan sangat krusial bagi wanita hamil karena berperan dalam mendukung perkembangan janin yang sehat.
Menariknya, jengkol merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung asam folat. Dengan mengonsumsi jengkol secara teratur, wanita hamil dapat memperoleh manfaat tambahan dari asam folat yang terkandung di dalamnya, yang akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin mereka secara optimal. Selain itu, asam folat dalam jengkol juga penting untuk kesehatan seluruh tubuh, termasuk fungsi otak, pembentukan sel darah, serta pembelahan dan perbaikan sel secara umum.
Tak hanya asam folat, jengkol juga mengandung vitamin B6 yang penting untuk metabolisme protein dan lemak, serta berperan dalam produksi neurotransmitter yang mengatur suasana hati dan menjaga fungsi saraf tetap optimal.
Dengan memasukkan jengkol dalam pola makan sehari-hari, kita dapat dengan mudah menyediakan tubuh dengan asam folat dan vitamin B6 yang diperlukan untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh dan mendukung khususnya wanita hamil dalam memastikan perkembangan janin yang sehat dan baik.
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan
Jengkol memiliki kandungan senyawa-senyawa aktif yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satu manfaat utama dari senyawa-senyawa aktif tersebut adalah kemampuannya dalam meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Dengan sistem kekebalan yang diperkuat, tubuh lebih mampu menangkis serangan patogen seperti bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya lainnya. Ini berarti bahwa tubuh menjadi lebih tahan terhadap penyakit infeksius dan mampu melawan berbagai macam penyakit yang mungkin mencoba mengancam kesehatan.
Tidak hanya itu, senyawa-senyawa aktif dalam jengkol juga berperan penting dalam menjaga kesehatan umum secara keseluruhan. Mereka dapat memberikan efek antiinflamasi yang membantu meredakan peradangan dalam tubuh, mengurangi risiko kondisi inflamasi kronis, dan memfasilitasi proses penyembuhan.
Selain itu, daya tahan tubuh yang ditingkatkan juga merupakan manfaat penting dari senyawa-senyawa aktif dalam jengkol. Dengan sistem kekebalan yang kuat, tubuh memiliki kemampuan lebih baik untuk menghadapi berbagai tantangan dan stres lingkungan, yang dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit dan mempertahankan kesehatan yang optimal.
4. Membantu Jantung Bekerja Optimal
Jengkol memiliki manfaat yang tak terpisahkan dari kandungan vitamin A dan C yang terdapat di dalamnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kedua vitamin ini berperan sebagai antioksidan yang kuat.
Manfaat utama dari kandungan antioksidan dalam jengkol adalah kemampuannya untuk melindungi tubuh dari racun dan radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan penyakit degeneratif. Dengan mengonsumsi jengkol yang kaya akan vitamin A dan C secara rutin, tubuh kita dapat secara lebih efektif menetralkan radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan sel dan menjaga kesehatan seluruh organ dan sistem tubuh.
Dalam konteks peredaran darah dan kesehatan jantung, manfaat jengkol juga sangat berarti. Dengan adanya perlindungan dari antioksidan, pembuluh darah cenderung tetap bersih dan bebas dari plak yang dapat menyumbat aliran darah. Akibatnya, kerja jantung tidak menjadi berlebihan karena tidak perlu melawan hambatan dalam sirkulasi darah. Jantung dapat berfungsi sesuai kemampuannya tanpa tekanan ekstra, yang pada gilirannya membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko penyakit kardiovaskular.
5. Membantu Pencernaan
Serat yang tinggi dalam jengkol menyediakan manfaat besar bagi kesehatan pencernaan. Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, namun sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan kita. Ketika mengonsumsi jengkol, seratnya membantu meningkatkan volume dan kelembapan isi usus, memperlancar pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, dan memfasilitasi proses pembuangan limbah dari tubuh. Dengan demikian, jengkol berperan sebagai agen alami yang membantu mencegah masalah sembelit dan menjaga konsistensi tinja yang sehat.
Selain serat, jengkol juga mengandung enzim papain. Enzim ini memiliki kemampuan istimewa untuk mencerna protein dalam makanan kita. Saat makanan tinggi protein seperti daging atau makanan berat lainnya masuk ke dalam lambung, enzim papain dari jengkol membantu mengurai protein-protein tersebut menjadi peptida dan asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh. Ini mempermudah proses pencernaan, mengurangi beban pada sistem pencernaan, dan membantu mencegah terjadinya masalah pencernaan seperti kembung atau perut kembung.
6. Sumber Protein
Jengkol adalah salah satu sumber protein tumbuhan yang kaya akan asam amino esensial. Protein memegang peran krusial dalam berbagai proses biologis, termasuk pembentukan otot, pertumbuhan sel, dan pemeliharaan kesehatan jaringan tubuh. Dengan mengonsumsi jengkol secara teratur, Anda dapat memastikan bahwa tubuh Anda mendapatkan asupan protein yang sehat dan cukup untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut.
Protein diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan sel-sel dalam tubuh. Khususnya, asam amino esensial yang terdapat dalam jengkol merupakan bahan dasar yang diperlukan untuk membangun protein. Ini mencakup asam amino seperti lisin, leusin, isoleusin, valin, dan lainnya, yang bersama-sama berkontribusi pada pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Dalam konteks ini, jengkol bisa menjadi tambahan yang bermanfaat bagi individu yang membutuhkan sumber protein tumbuhan. Protein nabati sering diincar oleh vegetarian dan vegan yang tidak mengonsumsi produk hewani. Dengan mengandung asam amino esensial, jengkol dapat membantu memastikan bahwa diet tanpa daging masih memberikan asupan protein yang memadai.
7. Menangkal Radikal Bebas
Jengkol memang kaya akan kandungan vitamin A dan C yang memberikan manfaat besar bagi kesehatan kita. Kedua vitamin ini berperan penting sebagai antioksidan yang efektif melawan radikal bebas di dalam tubuh, yang merupakan salah satu penyebab menurunnya daya tahan tubuh.
Sebagai antioksidan, vitamin A dan C bekerja secara sinergis untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan dapat menyebabkan perusakan sel, termasuk sel-sel sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan terganggu, tubuh menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit dan infeksi.
Dengan mengonsumsi jengkol yang mengandung vitamin A dan C, kita memberikan dukungan tambahan bagi sistem kekebalan tubuh. Vitamin A berperan dalam menjaga integritas sel epitel di saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan kulit, yang merupakan lapisan pertahanan pertama tubuh terhadap patogen dan bakteri. Sementara itu, vitamin C membantu merangsang produksi sel-sel kekebalan tubuh dan meningkatkan kemampuan mereka dalam melawan infeksi.
8. Menyediakan Zat Besi
Zat besi terdapat dalam jengkol, elemen yang memiliki peran penting dalam mendukung produksi sel darah merah serta pencegahan anemia. Melalui konsumsi jengkol, kita dapat turut menjaga kesehatan darah dan mengurangi risiko gejala yang timbul akibat kekurangan zat besi.
9. Menyehatkan Kulit
Jengkol adalah salah satu makanan yang dapat memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan kulit kita. Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam jengkol berperan sebagai kunci penting untuk menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
Vitamin C, sebagai antioksidan yang kuat, membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif pada kulit. Stres oksidatif adalah kondisi di mana jumlah radikal bebas melebihi kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel kulit dan penuaan dini, seperti garis-garis halus, keriput, dan flek hitam. Dengan mengonsumsi jengkol secara teratur, kita dapat menyediakan tubuh dengan vitamin C yang cukup untuk melawan radikal bebas, sehingga kulit kita tetap terlindungi dan tampak lebih muda dan bersinar.
Selain itu, antioksidan dalam jengkol juga membantu mengurangi peradangan pada kulit. Peradangan seringkali menjadi penyebab dari berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, atau psoriasis. Dengan mengurangi peradangan, jengkol membantu memperbaiki kondisi kulit dan meredakan gejala-gejala yang tidak diinginkan. Selain itu, nutrisi dalam jengkol juga berperan dalam merangsang produksi kolagen, protein yang memberikan kekuatan dan keuletan pada kulit. Ini mempercepat proses penyembuhan luka dan mempertahankan elastisitas kulit.
10. Menguatkan Tulang
Selain mengandung zat besi dan protein, jengkol juga merupakan sumber kalsium dan fosfor yang berharga bagi kesehatan tulang kita. Kalsium dan fosfor adalah dua mineral yang bekerja secara sinergis untuk menjaga kepadatan tulang dan kekuatan struktur tulang. Kalsium dikenal sebagai salah satu nutrisi utama dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang yang sehat. Ketika tubuh tidak memperoleh cukup kalsium dari makanan, tulang akan mengalami penurunan kepadatan yang dapat menyebabkan osteoporosis, yaitu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan rentan patah.
Namun, kalsium perlu didukung dengan fosfor agar dapat berfungsi secara optimal. Fosfor membantu mengatur keseimbangan asam-basa dalam tubuh, serta berperan dalam struktur DNA, RNA, dan energi seluler. Kedua mineral ini bekerja bersama-sama untuk memperkuat tulang dan mencegah kerapuhan tulang yang sering terjadi pada osteoporosis.
Dengan mengonsumsi jengkol, kita memberikan kontribusi penting bagi kesehatan tulang kita. Dalam makanan sehari-hari, terkadang sulit untuk mendapatkan asupan kalsium dan fosfor yang memadai, tetapi dengan jengkol, kita dapat menambahkan sumber alami mineral-mineral ini dalam pola makan kita.
11. Mencegah Anemia
Jengkol memang memiliki kandungan zat besi yang cukup signifikan, dan inilah yang memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan kita, terutama dalam hal produksi sel darah merah.
Zat besi adalah komponen penting dalam pembentukan hemoglobin, protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Dengan adanya zat besi yang cukup, tubuh dapat memproduksi lebih banyak sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke sel-sel dan jaringan. Ini penting untuk memastikan bahwa seluruh tubuh mendapatkan suplai oksigen yang cukup untuk berfungsi dengan optimal.
Tanpa cukup zat besi, tubuh dapat mengalami anemia, kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah berkurang. Gejala anemia meliputi kelelahan yang berlebihan, rasa mengantuk, kulit yang pucat, dan terkadang rasa dingin pada tangan dan kaki. Anemia dapat membuat kita merasa lemah dan tidak bertenaga, mengganggu produktivitas sehari-hari, dan mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.
Namun, dengan mengonsumsi jengkol yang kaya akan zat besi, kita dapat memperbaiki kekurangan zat besi dalam tubuh dan mencegah terjadinya anemia. Ini adalah cara alami dan lezat untuk menambah asupan zat besi dalam pola makan kita.
12. Menstabilkan Organ Vital Tubuh
Penting bagi tubuh untuk memenuhi kebutuhan asam folat dan vitamin B6 agar organ-organ penting berfungsi dengan baik dan stabil. Asam folat dan vitamin B6 berperan dalam berbagai proses biokimia yang kritis, termasuk sintesis DNA dan RNA, metabolisme protein, serta fungsi saraf dan sistem kekebalan tubuh.
Khususnya bagi ibu hamil, asam folat memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan organ vital janin. Selama masa perkembangan awal kehamilan, asam folat membantu mencegah kelainan tabung saraf pada janin, yang dikenal sebagai cacat tabung saraf. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk meningkatkan konsumsi asam folat dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat tersebut.
Salah satu makanan yang mengandung asam folat dan vitamin B6 adalah jengkol. Dengan mengonsumsi jengkol secara teratur, kita dapat membantu memenuhi kebutuhan asam folat dan vitamin B6 dalam tubuh kita. Ini sangat penting untuk kesehatan dan keseimbangan fisiologis secara keseluruhan, terutama bagi ibu hamil yang membutuhkan suplai nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat.
Efek Samping Mengkomsumsi Jengkol
Meskipun jengkol memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai terkait konsumsinya. Jengkol mengandung senyawa kimia tertentu yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi jengkol, terutama jika seseorang memiliki masalah ginjal atau batu ginjal.
Penyakit ginjal adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyaring dan mengeluarkan limbah serta cairan berlebih. Beberapa senyawa dalam jengkol dapat meningkatkan beban kerja pada ginjal dan menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut bagi mereka yang sudah memiliki gangguan fungsi ginjal.
Khususnya bagi individu dengan riwayat masalah ginjal atau batu ginjal, menghindari konsumsi jengkol adalah langkah bijaksana untuk melindungi kesehatan ginjal. Ketika ginjal sudah berfungsi dengan tidak optimal, mengurangi atau menghindari makan jengkol dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan meredakan beban pada ginjal.
Jengkol bukanlah sekadar makanan dengan aroma khas yang kontroversial, tetapi juga memiliki beragam manfaat kesehatan yang menakjubkan. Sebagai sumber nutrisi, protein nabati, dan antioksidan, jengkol dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Namun, seperti makanan apapun, konsumsi jengkol juga harus dalam batas yang wajar dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Semoga informasi tentang kandungan jengkol dan khasiatnya ini dapat berguna, terimakasih.
Baca juga:
- Lambang Pancasila 1 Sampai 5: Arti, Makna, dan Fungsi
- 12 Manfaat Cuka Apel bagi Kesehatan
- 9 Manfaat Jus Buah Naga bagi Kesehatan
- Manfaat Daging Kambing: Kekayaan Gizi yang Menggugah Selera
Referensi
- https://umsu.ac.id/berita/manfaat-jengkol-untuk-kesehatan/
- Wijaya, H. (2019). Kajian Kandungan Gizi dan Manfaat Jengkol sebagai Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Gizi dan Pangan, 14(2), 99-106.
- Muflikhah, L., dan Anam, C. (2018). Potensi Jengkol sebagai Sumber Antioksidan dan Fitokimia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 60-67.
- Arifianti, L., dan Andini, R. (2020). Kandungan Mineral dalam Jengkol dan Kaitannya dengan Kesehatan Tulang. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 5(1), 23-30.
- Sari, A. (2018). Pengaruh Asam Folat dalam Jengkol terhadap Kesehatan Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 11(2), 80-85.
- Nurhayati, R. (2017). Efek Samping Konsumsi Jengkol pada Kesehatan Ginjal. Jurnal Kesehatan Ginjal, 14(2), 110-115.
- Arifin, F., dan Susanti, R. (2019). Peran Antioksidan dalam Mencegah Risiko Penyakit Kardiovaskular. Jurnal Kardiovaskular Indonesia, 10(3), 150-157.
- Nurfazira, A., dan Rini, R. (2021). Efek Jengkol terhadap Gula Darah pada Penderita Diabetes Tipe 2. Jurnal Kesehatan Diabetes, 13(1), 45-51.