Kandungan nutrisi cuka apel – Cuka apel telah menjadi salah satu bahan alami yang populer dalam perawatan kesehatan dan kecantikan. Dikenal dengan kandungan asam organiknya, cuka apel telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu mengobati berbagai penyakit dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi manfaat cuka apel bagi kesehatan, serta cara terbaik menggunakannya untuk mendapatkan manfaat optimal.
Apa itu Cuka Apel?
Cuka apel adalah jenis cuka yang dihasilkan melalui fermentasi sari apel segar. Proses fermentasi ini menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif seperti asam asetat, asam malat, dan enzim-enzim yang memberikan cuka apel kualitas kesehatan yang luar biasa.
Kandungan Nutrisi Cuka Apel

Dalam 100 gram cuka apel, terdapat sejumlah kandungan nutrisi cuka apel yang bermanfaat bagi tubuh, termasuk:
- Energi: 21 kalori.
- Karbohidrat: 0,93 gram.
- Gula total: 0,4 gram.
- Kalium: 73 miligram.
- Fosfor: 8 miligram.
- Kalsium: 7 miligram.
- Magnesium: 5 miligram.
- Natrium: 5 miligram.
- Zat besi: 0,2 miligram.
Baca juga: Manfaat Buah Bit: Sumber Kesehatan yang Menakjubkan
Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan

Berikut ini beberapa manfaat cuka apel yang dapat kita rasakan untuk kesehatan tubuh.
Memutihkan Gigi
Apakah Anda ingin memiliki gigi putih dan senyum yang menawan? Mungkin banyak orang akan menyarankan untuk menggunakan cuka apel sebagai obat kumur.
Namun, perlu diingat bahwa asam asetat yang terkandung dalam cuka apel dapat bersifat korosif bagi sebagian orang. Hal ini dapat menyebabkan terkikisnya lapisan enamel gigi yang berfungsi sebagai pelindung.
Kondisi ini umumnya terjadi jika Anda jarang menyikat gigi dan hanya mengandalkan cuka apel sebagai obat kumur. Sebaiknya, berikan jeda sekitar 30 menit antara menggunakan cuka apel sebagai obat kumur dan menyikat gigi. Namun, jika Anda mengalami perubahan warna gigi atau kepekaan gigi yang tidak normal, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter gigi.
Mengatasi Gangguan Pencernaan
Salah satu manfaat kesehatan lain dari cuka apel adalah kemampuannya dalam mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit. Hal ini disebabkan oleh kandungan probiotik dalam cuka apel yang dapat menjaga keseimbangan mikroflora di dalam usus.
Selain membantu meredakan sembelit, cuka apel juga berguna dalam mengatasi diare karena mengandung pektin yang dapat membantu memadatkan tekstur feses.
Mencegah Jamur Kuku
Onychomycosis, atau yang lebih dikenal sebagai infeksi jamur pada kuku, dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh jika tidak ditangani dengan baik. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat merendam kuku yang terkena menggunakan campuran cuka apel dan air hangat.
Rendam kuku selama 15-30 menit, dua kali sehari. Setelah direndam, bilas dengan air bersih dan keringkan kuku dengan baik. Hindari menjaga kuku tetap lembap agar pertumbuhan jamur tidak berkembang.
Baca juga: Manfaat Buah Tin dan Zaitun untuk Kesehatan
Mengurangi Kadar Asam Urat
Salah satu manfaat lain dari cuka apel adalah kemampuannya dalam menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini terjadi karena kandungan polifenol dalam cuka apel dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase yang berperan dalam produksi asam urat. Dengan demikian, cuka apel dapat membantu mengendalikan kadar asam urat dalam tubuh.
Mengatasi Perut Buncit
Cuka apel dapat digunakan sebagai pengobatan alami untuk mengatasi kulit kering dan eksim. Kulit secara alami memiliki tingkat keasaman yang rendah.
Menggunakan cuka apel sebagai perawatan alami kulit dapat membantu menjaga keseimbangan pH alami kulit. Hal ini membantu melindungi kulit dengan lebih baik.
Meredakan Gejala Asam Lambung
Mengonsumsi cuka apel dalam jumlah yang tepat diketahui dapat membantu menetralkan asam lambung dan meredakan gejala heartburn, seperti nyeri pada ulu hati, rasa pahit pada mulut, dan sensasi panas pada tenggorokan.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan cuka apel untuk mengatasi asam lambung harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
Untuk mendapatkan manfaat cuka apel dalam mengatasi asam lambung secara aman, disarankan untuk mengonsumsinya sebelum makan bersama dengan suplemen lain, seperti probiotik, magnesium citrate, dan deglycyrrhizinated licorice.
Dengan cara ini, Anda dapat meminimalkan risiko iritasi pada saluran pencernaan dan memperoleh manfaat yang diinginkan dari cuka apel dalam mengatasi asam lambung.
Baca juga: Buah Srikaya: Khasiat, Efek Samping, dan Manfaatnya untuk Ibu Hamil
Menurunkan Hipertensi
Meskipun banyak orang percaya bahwa cuka apel dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada individu yang menderita hipertensi, penelitian yang membuktikan manfaat ini baru sebatas pada studi pada hewan dan belum terbukti secara klinis pada manusia.
Menjaga Kesehatan Kulit Wajah
Dikarenakan kandungan asam asetat, cuka apel dapat digunakan sebagai eksfoliator alami untuk menghilangkan kotoran dan sel kulit mati pada wajah. Selain itu, cuka apel juga memiliki sifat antimikroba yang dapat meredakan peradangan akibat jerawat.
Untuk menggunakan manfaat cuka apel ini pada wajah, Anda dapat mencampurnya dengan air dalam perbandingan 1:3. Oleskan campuran cuka apel secara perlahan pada kulit wajah dan biarkan selama 5-20 detik. Setelah itu, bilas wajah dengan air hangat dan keringkan dengan handuk bersih.
Menurunkan Berat Badan
Salah satu manfaat lain dari cuka apel adalah kemampuannya dalam membantu menurunkan berat badan. Efek jangka panjang dari mengonsumsi cuka apel sebelum makan besar dapat memberikan kontribusi dalam penurunan berat badan, meskipun tidak signifikan.
Namun, penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan tetap membutuhkan upaya dalam menjaga pola makan sehat dan melakukan aktivitas fisik. Menggunakan cuka apel sebagai salah satu faktor pendukung penurunan berat badan saja tidak akan memberikan hasil yang maksimal.
Baca juga: Manfaat Daun Katuk untuk Ibu Hamil
Mengontrol Kadar Gula Darah
Salah satu manfaat utama dari cuka apel adalah kemampuannya dalam mengontrol kadar gula darah. Cuka apel dapat meningkatkan sensitivitas hormon insulin yang bertanggung jawab dalam mengubah glukosa menjadi sumber energi dalam tubuh.
Selain itu, cuka apel juga dapat melambatkan pelepasan gula dari makanan dalam tubuh. Dengan demikian, konsumsi cuka apel dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Melindungi Sel Tubuh
Apakah Anda tahu apa persamaan antara buah-buahan, sayuran, kopi, dan cokelat? Mereka semua memiliki kandungan polifenol antioksidan, yang berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari penyakit berbahaya dan kanker.
Ternyata, cuka apel juga mengandung polifenol. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang secara khusus menyatakan manfaat polifenol dalam cuka apel, diduga bahwa manfaatnya serupa dengan yang terdapat dalam makanan lainnya.
Memelihara Kesehatan Jantung
Kandungan asam asetat dan antioksidan yang tinggi dalam cuka apel diketahui dapat mendukung kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta mengurangi risiko hipertensi.
Namun, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan lebih jelas efektivitas dan keamanan konsumsi cuka apel dalam menjaga kesehatan jantung.
Baca juga: Kandungan Gizi Wortel: Keajaiban Sayuran Sehat
Cara Terbaik Menggunakan Cuka Apel

Bagaimana cara terbaik menggunakan cuka apel untukmendapatkan manfaat maksimal? Pertama-tama, penting untuk mencatat bahwa cuka apel harus digunakan dengan hati-hati dan tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Berikut adalah beberapa cara terbaik untuk menggunakan cuka apel:
Minum sebagai Minuman Penambah Kesehatan
Campurkan 1-2 sendok makan cuka apel organik dengan segelas air hangat. Tambahkan sedikit madu atau jus lemon untuk meningkatkan rasa. Minum campuran ini satu atau dua kali sehari sebelum makan untuk membantu pencernaan, penurunan berat badan, dan manfaat kesehatan lainnya.
Gunakan sebagai Bahan Salad Dressing
Campurkan cuka apel dengan minyak zaitun, sedikit madu, mustard, dan rempah-rempah favorit Anda untuk membuat salad dressing yang lezat dan sehat. Ini tidak hanya meningkatkan rasa salad, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan dari cuka apel.
Gunakan sebagai Toner Wajah
Campurkan satu bagian cuka apel dengan dua bagian air murni. Gunakan kapas untuk mengoleskan campuran ini ke wajah setelah membersihkan kulit. Cuka apel akan membantu mengontrol minyak berlebih, mengurangi jerawat, dan memberikan kulit wajah yang bersih dan segar.
Penting untuk selalu menggunakan cuka apel organik dan tidak terlalu banyak mengonsumsinya. Mengonsumsi cuka apel dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti kerusakan email gigi dan iritasi lambung. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada atau sedang minum obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi cuka apel secara teratur.
Itula penjelasan tentang Kandungan nutrisi cuka apel dan manfaatnya, semoga berguna.
Baca juga: Niat Mandi Wajib Haid: Doa, Tata Cara dan Manfaatnya
Referensi
- Kondo, T., Kishi, M., Fushimi, T., Ugajin, S., & Kaga, T. (2009). Vinegar intake reduces body weight, body fat mass, and serum triglyceride levels in obese Japanese subjects. Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, 73(8), 1837-1843.
- Budak, N. H., Kumbul Doguc, D., Savas, C. M., Seydim, A. C., Kok Tas, T., & Ciris, M. I. (2011). Effects of apple cider vinegars produced with different techniques on blood lipids in high-cholesterol-fed rats. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 59(12), 6638-6644.
- Shishehbor, F., Mansoori, A., & Sarkaki, A. R. (2017). Apple cider vinegar attenuates lipid profile in normal and diabetic rats. Pakistan Journal of Biological Sciences, 20(1), 17-23.
- Beheshti, Z., Chan, Y. H., Nia, H. S., Hajihosseini, F., Nazari, R., & Shaabani, M. (2012). Influence of apple cider vinegar on blood lipids. Life Science Journal, 9(4), 2431-2440.
- Park, J. Y., & Park, K. Y. (2016). Antiobesogenic effects of vinegar in mice fed a high-fat diet. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 64(1), 247-253.
- Johnston, C. S. (2010). Strategies for healthy weight loss: from vitamin C to the glycemic response. Journal of the American College of Nutrition, 29(3), 295-305.