Sejarah Letusan Gunung Kerinci di Pulau Sumatera
Pernahkah mendengar kisah letusan dramatis dan megah dari Gunung Kerinci? Gunung Kerinci adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, yang terletak di Pulau Sumatra. Ini adalah salah satu monumen alam yang tak hanya menakjubkan, tetapi juga memiliki potensi bahaya yang besar bagi warga sekitarnya. Mari kita telusuri sejarah letusan Gunung Kerinci, yang penuh dengan kejutan dan tantangan yang dihadapi oleh manusia di sekitarnya.
Latar Belakang Geografis
Gunung Kerinci, juga dikenal dengan nama Gunung Gadang atau Merapi, menjulang tinggi di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat. Terletak di Pegunungan Bukit Barisan, gunung ini adalah puncak tertinggi di Pulau Sumatra dengan ketinggian sekitar 3.805 meter di atas permukaan laut. Namun, jangan biarkan keindahannya mengecoh Anda, karena di balik pemandangan yang indah ini, terdapat potensi letusan yang serius yang selalu memerlukan pemantauan dan peringatan dini.
Nama Gunung Kerinci sendiri sering menjadi subjek kebingungan. Selain nama yang paling dikenal, yaitu Gunung Kerinci, gunung ini juga dikenal dengan sejumlah nama alternatif, seperti Gunung Gadang atau Merapi. Perbedaan nama-nama ini sering kali dipengaruhi oleh kelompok etnis yang mendiami wilayah sekitar gunung. Namun, semua nama-nama tersebut merujuk pada kebesaran alam yang sama yang menjulang di Pulau Sumatra.
Gunung Kerinci dikelilingi oleh Taman Nasional Kerinci Seblat, yang merupakan salah satu taman nasional terbesar di Indonesia. Taman nasional ini tidak hanya menjadi rumah bagi berbagai spesies hewan yang langka, tetapi juga memiliki keindahan alam yang memukau. Salah satu hal menarik dari taman nasional ini adalah keberadaan harimau Sumatra dan badak Sumatra, dua spesies yang sangat terancam punah. Taman Nasional Kerinci Seblat memainkan peran penting dalam upaya pelestarian spesies-spesies ini dan merupakan surganya para penjelajah alam.
Sejarah Letusan Gunung Kerinci
Melangsir dari buku sejarah dan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, berikut beberapa catatan letusan Gunung Kerinci yang luar biasa:
- 1838: Letusan di kawah pusat.
- 1842: Letusan di kawah pusat.
- 1874: Letusan di kawah pusat.
- 1878: Pada tanggal 11 Desember, terjadi letusan freatik di kawah pusat.
- 1887: Terjadi kemungkinan letusan freatik di kawah pusat.
- 1908: Terjadi kemungkinan letusan freatik di kawah pusat.
- 1921: Letusan pada bulan Mei dan Juni di kawah pusat.
- 1936: Pada bulan April dan 30 Agustus, terjadi letusan di kawah pusat.
- 1937: Pada tanggal 8 September, terjadi letusan di kawah pusat.
- 1938: Antara 19 Januari dan 18 Maret, terjadi letusan freatik di kawah pusat, dan terbentuk kerucut kecil di dasar kawah.
- 1952: Letusan abu di kawah pusat pada bulan Januari dan Juni.
- 1960: Letusan abu di kawah pusat pada bulan Juli.
- 1963: Letusan abu di kawah pusat pada bulan Juli.
- 1964: Letusan abu di kawah pusat pada bulan Juli.
- 1967: Letusan abu di kawah pusat.
- 1970: Letusan abu di kawah pusat.
- 1999: Terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak.
- 2002: Terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak.
- 2007: Pada tanggal 9 September 2007, pukul 04.40 WIB, status Gunung Kerinci dinaikan menjadi “Waspada” karena tercatat letusan abu/hembusan asap berwarna hitam pekat dengan tinggi 700-800 m dari bibir kawah dan mengarah ke arah timur.
- 2008: Pada tanggal 24 Maret 2008, antara pukul 11:40 – 12:25 WIB, terjadi 1 kali kejadian letusan berwarna putih tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum 500 m dari puncak Gunung Kerinci. Pada pukul 16:30 WIB, ketinggian asap letusan maksimum menurun menjadi ± 300 m dari puncak Gunung Kerinci.
Meskipun letusan-letusan Gunung Kerinci telah terjadi selama berabad-abad, karakteristiknya telah berubah dari waktu ke waktu. Saat ini, letusan Gunung Kerinci adalah letusan bertipe vulkano lemah yang menghasilkan material abu letusan.
Tantangan dalam Menyelamatkan Hidup
Letusan gunung adalah peristiwa serius yang memerlukan persiapan dan respons yang tepat. Terutama di sekitar Gunung Kerinci, di mana letusan-letusan telah menjadi bagian dari sejarah dan realitas sehari-hari, ada beberapa langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan diri dan orang-orang yang kita cintai:
- Pemantauan Aktivitas Vulkanik
- Pemahaman Rute Evakuasi
- Persediaan Darurat
- Komitmen pada Protokol Keselamatan
- Komunitas yang Siap
Sejarah letusan Gunung Kerinci adalah kisah tentang kepanikan dan keagungan alam yang tak terduga, yang selalu mengingatkan akan kerapuhan kita sebagai manusia di hadapan kekuatan alam yang luar biasa.