Tugu Keris Siginjai: Eksplorasi Ikon Bersejarah Kota Jambi

Jika Anda mengunjungi Kota Jambi, Anda tidak akan bisa menghindari keindahan dan kebanggaan mereka terhadap salah satu ikon, Tugu Keris Siginjai. Tugu ini tidak hanya menjadi landmark penting Kota Jambi tetapi juga mengusung sejarah yang penuh makna dan membanggakan.
Tugu Keris Siginjai
Berikut informasi terkait Tugu Keris Siginjai yang menjadi salah satu ikon sejarah dan wisata di Kota Jambi.
Lokasi Tugu Keris Siginjai
Tugu Keris Siginjai berada di pusat kompleks perkantoran Wali Kota Jambi, yang disebut Kota Baru. Monumen ini terletak di bundaran depan Balaikota Jambi.
Google Map
Latar Belakang
Tugu Keris Siginjai adalah monumen yang menjulang dengan tinggi sekitar 9 meter, dan tinggi keseluruhan mencapai 28 meter. Monumen ini terletak di pusat perkantoran Wali Kota Jambi, Kota Baru. Namun, monumen ini bukan hanya sebuah struktur megah; ia juga adalah simbol yang melambangkan sejarah dan kebanggaan masyarakat Jambi.
Baca juga: 21 Destinasi Wisata Jambi Yang Wajib Anda Ketahui
Bentuk dan Makna
Tugu Keris Siginjai memiliki bentuk yang sangat khas, menyerupai keris Siginjai yang merupakan keris kerajaan Jambi pada masa lalu. Keris Siginjai bukan hanya senjata biasa; ia adalah lambang kebesaran dan kepahlawanan Raja dan Sultan Jambi. Memiliki keris ini berarti memiliki kekuasaan untuk memerintah Kerajaan Jambi. Oleh karena itu, Tugu Keris Siginjai tidak hanya sebuah monumen, tetapi juga simbol yang menggambarkan kejayaan dan kehormatan Kerajaan Jambi.
Tugu ini memiliki sembilan struktur besi pipa galvanis berbentuk spiral yang saling merangkai membentuk satu kesatuan. Selain itu, terdapat empat patung angsa yang menghiasi batang tugu. Mengapa ada sembilan spiral dan empat patung angsa? Jawabannya adalah karena ini melambangkan luasnya wilayah Kerajaan Jambi pada masa lalu. Wilayah ini mencakup sembilan lurah yang dialiri oleh anak-anak sungai, seperti Batang Asai, Batang Merangin, Batang Masurai, Batang Tabir, Batang Senamat, Batang Jujuhan, Batang Bungo, Batang Tebo, dan Batang Tembesi. Setiap elemen dalam desain Tugu memiliki makna sejarah yang dalam dan mengingatkan kita pada zaman kejayaan Kerajaan Jambi.
Baca juga: Sawarna Srikandi: Tempat Wisata Terbaik di Banten
Sejarah Tugu Keris Siginjai
Tugu Keris Siginjai diresmikan oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, pada tanggal 31 Desember 2017, atau pada tahun baru 2018. Namun, sebelum menjadi Tugu Keris Siginjai, monumen ini memiliki sejarah lain yang menarik.
Pada awalnya, monumen ini adalah Tugu Jam, yang juga dikenal dengan sebutan Tugu Monas karena bentuknya yang menyerupai Monas yang terkenal di Jakarta. Oleh karena itu, monumen ini sering disebut sebagai Tugu Monas Jambi oleh masyarakat setempat. Namun, niat untuk menjaga identitas dan keunikan Kota Jambi membuat Wali Kota Jambi pada saat itu memutuskan untuk merenovasi monumen ini. Monumen Tugu Jam digantikan oleh Tugu Keris Siginjai, sehingga memberikan nilai historis yang lebih mendalam bagi Kota Jambi.
Sejarah Keris Siginjai
Keris Siginjai, yang menjadi inspirasi untuk monumen ini, adalah lambang kebesaran dan kepahlawanan Raja dan Sultan Jambi pada masa lalu. Pada zaman Kerajaan Jambi, memiliki Keris Siginjai berarti memiliki legitimasi untuk memerintah. Sejarah mencatat bahwa pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Keris Siginjai dibawa ke Batavia (kini Jakarta) dan sejak November 1904, Keris Siginjai menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional Indonesia dengan nomor inventaris 10921.
Pentingnya Keris Siginjai sebagai simbol kekuasaan dan kehormatan tidak bisa diragukan. Dalam papan sejarah yang terdapat di badan Tugu Keris Siginjai, yang bersumber dari Arsip Dokumentasi Museum Nasional Indonesia, dijelaskan bahwa “Keris Siginjai” merupakan lambang kebesaran serta kepahlawanan Raja dan Sultan Jambi dahulu. Barang siapa yang memegang keris ini, dialah yang diakui sebagai penguasa atau berkuasa untuk memerintah Kerajaan Jambi.
Baca juga: Sejarah Candi Muaro Jambi: Keunikan, dan Objek Wisata
Perkembangan Tugu Keris Siginjai saat Ini

Tugu Keris Siginjai bukan hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat Kota Jambi. Saat ini, tugu ini menjadi salah satu destinasi wisata utama bagi penduduk setempat dan wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Jambi. Berbagai kegiatan dan fasilitas telah dikembangkan di sekitar tugu ini untuk meningkatkan pengalaman pengunjung.
Di sekitar Tugu, seringkali digunakan sebagai tempat berolahraga dan berkumpul bersama keluarga. Pengunjung dapat menikmati bersepeda atau berjalan-jalan di sekitar tugu. Tugu ini juga dikelilingi oleh air mancur yang indah, menjadikannya tempat yang sempurna untuk berfoto-foto yang Instagramable.
Setiap akhir pekan, acara “Car Free Day” diadakan di sekitar Tugu. Acara ini dihadiri oleh banyak orang dari berbagai usia dan latar belakang, menjadikannya tempat nongkrong yang asyik bagi masyarakat Kota Jambi.
Saat ini, Tugu Keris Siginjai masih ramai dikunjungi oleh banyak orang, baik dari dalam maupun luar kota. Monumen ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jambi, serta menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang Kota Jambi dalam menjaga warisan budaya dan sejarahnya.
Baca juga: Danau Kaco: Keunikan dan Legenda Rakyat Kerinci Jambi
Penutup
Tugu Keris Siginjai adalah bukti nyata betapa sejarah dan budaya dapat diabadikan dalam bentuk monumen yang indah dan bermakna. Monumen ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Kota Jambi dan provinsi Jambi secara keseluruhan. Dengan bentuknya yang unik dan makna sejarah yang dalam, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan merayakan warisan budaya kita.
Kota Jambi memiliki banyak hal untuk dibanggakan, dan Tugu Keris Siginjai adalah salah satu dari banyak aset berharga yang dimiliki oleh kota ini. Monumen ini bukan hanya sebuah objek fisik, tetapi juga cerminan dari kekayaan sejarah dan budaya yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Sebagai tempat rekreasi, pertemuan, dan peringatan akan sejarah, Tugu Keris Siginjai terus mengukir cerita baru setiap harinya, menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Kota Jambi.

