Pesona Wisata di Ubud Bali Yang Wajib Anda Kunjungi
Wisata di Ubud – Ubud adalah sebuah kota di Bali, Indonesia, yang terkenal dengan pemandangan sawah yang indah, hijaunya alam, daya tarik budaya, dan atmosfer spiritual. Terletak di kabupaten Gianyar, sekitar satu jam berkendara dari bandara di Denpasar. berikut ini kami rangkum dari berbagai sumber terpercaya terkait tempat wisata di Ubud Bali yang wajib anda kunjungi jika Anda berwisata di Ubud Bali.
Tempat Wisata di Ubud Bali Wajib di Kunjungi
Berikut ini ulasan tempat wisata di Ubud Bali
Monkey Forest Ubud
Ubud Monkey Forest adalah sebuah kawasan hutan yang terkenal di Bali karena dihuni oleh ratusan monyet ekor panjang. Hutan ini merupakan sebuah cagar alam yang dijaga dengan baik dan menjadi rumah bagi tiga pura suci yang terkenal, yaitu Pura Dalem Agung, Pura Prajapati, dan Pura Beji. Pengunjung yang datang ke sini bisa merasakan suasana yang unik dan menarik dengan berinteraksi langsung dengan para monyet yang hidup bebas di dalam hutan.
Tidak hanya sekedar berinteraksi dan berfoto bersama monyet, pengunjung juga dapat mengeksplorasi keindahan alam Ubud Monkey Forest dan melihat keunikan pura-pura suci yang terletak di dalamnya.
Pura Dalem Agung
Dalem Agung adalah pura yang paling terkenal di antara ketiganya, dengan arsitektur yang indah dan penuh makna, merupakan tempat ibadah bagi masyarakat setempat dan terbuka untuk pengunjung yang ingin mengetahui lebih jauh tentang agama dan budaya Bali.
Pura Prajapati
Selain Pura Dalem Agung, pengunjung juga dapat mengunjungi Pura Prajapati, yang merupakan tempat untuk memuja Sang Hyang Widhi dalam bentuk Batara Durga. Pura ini juga memiliki makam yang dianggap suci oleh masyarakat Bali. Sementara itu, Pura Beji merupakan tempat suci yang digunakan untuk upacara air suci.
Tiket masuk ke Ubud Monkey Forest cukup terjangkau, dengan harga mulai dari Rp25-50 ribu per orang tergantung pada kategori pengunjungnya. Selain itu, pengunjung juga akan mendapatkan akses ke fasilitas pendukung seperti toilet, kafe, dan toko suvenir.
Baca juga: Destinasi Wisata Jambi Yang Wajib Anda Ketahui
Campuran Ridge Walk
Jika Anda ingin menikmati keindahan alam yang menenangkan dan udara yang segar, maka pergilah ke perbukitan Campuhan. Tempat ini sangat cocok untuk mereka yang ingin melupakan sejenak kepenatan keseharian dan menikmati keindahan alam yang luar biasa.
Campuhan terkenal dengan lembah yang menakjubkan, namun sebenarnya ada juga trek jogging yang menyenangkan di area ini. Saat Anda menelusuri trek tersebut, Anda akan disuguhi pemandangan yang luar biasa dari alam yang asri dan segar.
Trek Jogging
Trek jogging di Campuhan berada di ketinggian yang cukup, sehingga pengunjung akan merasa seolah-olah berjalan di atas awan. Terdapat banyak pepohonan hijau yang tumbuh subur di sepanjang jalan, dan juga beberapa bukit yang dapat dijadikan sebagai titik puncak dalam perjalanan Anda. Anda akan disuguhi pemandangan lembah dan bukit yang luar biasa indah, dan udara segar yang terasa sangat menyegarkan.
Keindahan Alam Bukit Campuhan
Selain trek jogging, Campuhan juga merupakan tempat yang ideal untuk sekedar bersantai dan menikmati keindahan alam. Anda dapat duduk di tempat yang teduh sambil menikmati pemandangan hijau yang indah. Karena lokasinya yang jauh dari kebisingan kota, suasana yang dihadirkan di sini sangat tenang dan damai.
Tidak perlu khawatir dengan akses ke Campuhan karena tempat ini dapat dicapai dengan mudah. Anda dapat naik taksi atau motor dari pusat kota Ubud. Anda juga dapat memilih untuk berjalan kaki dan menikmati keindahan sepanjang jalan menuju ke Campuhan.
Museum Neka Ubud
Museum Neka Ubud adalah tempat yang sempurna bagi para pecinta seni untuk mengagumi karya-karya legendaris dari beberapa pelukis ternama Indonesia. Di sini, kamu dapat menemukan berbagai macam lukisan, seperti Tari Barong & Rangda karya Affandi, dan masih banyak lagi.
Bangunan museum ini mengadaptasi gaya bangunan tradisional Bali, dengan fasilitas museum yang modern untuk memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi para pengunjung. Dengan lebih dari 300 lukisan yang tersedia, kamu pasti akan terkesima dengan keindahan dan keunikan setiap karya seni yang dipajang di sini.
Museum ini terletak di Jalan Raya Sanggingan Campuhan, Kedewatan, Kecamatan Ubud. Kamu akan dikenai biaya masuk sebesar Rp50.000 per orang untuk setiap kunjungannya, namun biaya tersebut sebanding dengan pengalaman mengagumi karya-karya seni yang luar biasa.
Selain itu, museum ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti toko suvenir, ruang pameran khusus, dan ruang audiovisual untuk menambah pengalaman berkunjung. Dengan suasana yang tenang dan damai, museum ini menjadi tempat yang tepat untuk menenangkan diri sambil menikmati keindahan seni rupa.
Jangan khawatir dengan jam buka museum ini karena museum beroperasi setiap hari dari jam 09.00-17.00 Wita. Kamu dapat merencanakan kunjunganmu sesuai dengan jadwal yang paling sesuai denganmu.
Baca juga: Wisata Banyuwangi Terbaru Yang Fenomenal dan Indah
Goa Gajah
Jangan tertipu dengan namanya, Goa Gajah di Ubud tidak memiliki satupun gajah di dalamnya. Sebenarnya, asal-usul nama Goa Gajah berasal dari adaptasi nama “Lwa Gajah” yang berarti tempat pertapaan para biksu umat beragama Buddha yang lokasinya berada di tepi sungai. Meskipun demikian, tempat ini memiliki daya tarik sendiri yang membuat pengunjung terpesona.
Goa Gajah merupakan salah satu objek wisata di Ubud yang wajib dikunjungi. Konon, tempat ini sudah berdiri sejak ratusan tahun sebelum Masehi dan menjadi tempat pertapaan para biksu pada masa itu. Selama bertahun-tahun, tempat ini terus dijaga dengan baik dan masih menjadi destinasi wisata populer hingga saat ini.
Tempat ini dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rindang, sehingga membuat suasana di sekitarnya sangat sejuk dan asri. Pengunjung dapat melihat secara langsung tempat pertapaan para biksu yang terletak di salah satu ceruk Goa Gajah. Jika kamu ingin menikmati pemandangan yang indah dan tenang, tempat ini merupakan pilihan yang tepat.
Goa Gajah terletak di sebelah barat Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Kamu bisa mengunjungi tempat ini dengan mudah dan biaya masuk yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp15.000 per orang. Dengan harga yang murah, kamu dapat menikmati pengalaman berwisata yang berbeda dan mengagumkan.
Selain melihat tempat pertapaan para biksu, pengunjung juga dapat menjelajahi Goa Gajah dan menemukan berbagai arca dan relief kuno yang dipahat pada dinding-dinding goa. Tidak hanya itu, di sana juga terdapat sebuah kolam suci yang dianggap memiliki kekuatan penyembuhan.
Bali Bird Park
Jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Bali Bird Park, sebuah objek wisata edukasi yang menawarkan berbagai koleksi burung dan satwa reptil yang menakjubkan. Selain itu, di Bali Bird Park terdapat pula sejumlah tanaman tropis yang mempesona.
Bagi Anda yang ingin berlibur bersama keluarga terutama anak-anak, Bali Bird Park adalah pilihan tepat untuk dijadikan tujuan wisata. Tidak hanya menawarkan pengalaman yang mendidik, tempat ini juga menyuguhkan pemandangan alam yang menakjubkan.
Bali Bird Park memiliki lebih dari 1000 koleksi burung dan satwa reptil dari berbagai spesies, mulai dari burung hias seperti merak, kakatua, dan elang, hingga kadal, ular, dan buaya. Di sini, pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan burung seperti tarian burung beo dan latihan kecerdasan burung hantu.
Selain itu, Bali Bird Park juga menawarkan pengalaman menarik seperti makan bersama burung dan pengalaman berfoto dengan burung hias. Ada pula area bermain anak-anak, yang dilengkapi dengan fasilitas permainan seperti seluncuran, ayunan, dan lainnya.
Bali Bird Park buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WITA, dengan tiket masuk yang dibanderol mulai dari Rp70 ribu hingga Rp150 ribu. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Bali Bird Park dan menikmati keindahan burung dan satwa reptil dari seluruh dunia.
Baca juga: Geopark Merangin: Situs Prasejarah dan Destinasi Wisata
Arung Jeram Sungai Ayung
Bagi Anda yang menyukai petualangan, cobalah mencoba wisata arung jeram di Sungai Ayung yang terkenal di Bali. Tidak hanya menantang adrenalin, Anda juga bisa menikmati keindahan alam di sekitarnya.
Saat melintasi Sungai Ayung, Anda akan melihat relief-relief Ramayana yang terukir di tebing batu dan memberikan nuansa budaya Bali yang kental. Selain itu, panorama alam asri di sekitar sungai juga akan memanjakan mata Anda, sambil menikmati udara segar yang menyejukkan.
Biaya untuk mencoba wisata arung jeram di Sungai Ayung berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 600 ribu, tergantung pada pilihan paket yang Anda pilih. Selain itu, jangan khawatir, fasilitas yang disediakan juga sangat lengkap, seperti perlengkapan keselamatan, instruktur berpengalaman, hingga transportasi menuju tempat wisata.
Bagi Anda yang mencari pengalaman baru dan menantang, wisata arung jeram di Sungai Ayung adalah salah satu pilihan yang sangat direkomendasikan.
Desa Wisata Nyuh Kuning Ubud
Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keindahan budaya Bali dengan mengunjungi desa wisata Nyuh Kuning. Desa ini terletak di Kecamatan Ubud dan merupakan salah satu tempat wisata budaya di Bali yang masih mempertahankan adat dan tradisi Bali tempo dulu.
Saat berkunjung ke Nyuh Kuning, kamu bisa merasakan sensasi hidup seperti penduduk lokal dengan menginap di rumah warga yang disediakan untuk wisatawan. Kamu dapat menikmati suasana Bali yang tenang dan damai serta mengamati kegiatan sehari-hari penduduk lokal. Selain itu, kamu juga bisa mencicipi makanan tradisional Bali yang lezat dan autentik di tempat makan yang tersedia di desa ini.
Di malam hari, jangan lewatkan pertunjukan tari tradisional khas Bali yang sangat menarik dan memukau. Kamu bisa menikmati pertunjukan ini dengan membayar tiket seharga Rp 10.000 saja. Tarian tradisional Bali seperti Barong, Legong, dan Kecak akan menghipnotis kamu dengan gerakan yang indah dan musik yang khas Bali.
Desa Nyuh Kuning juga memiliki tempat wisata menarik lainnya seperti perkebunan sayuran dan buah-buahan yang indah serta cocok untuk dijadikan spot foto. Kamu juga bisa berjalan-jalan santai di sekitar desa dan menikmati keindahan alam serta suasana pedesaan yang asri.
Untuk masuk ke desa wisata Nyuh Kuning ini, kamu tidak perlu membayar biaya masuk. Namun, jika ingin menginap di rumah warga atau menikmati makanan tradisional Bali, kamu harus membayar sesuai dengan harga yang ditawarkan. Jadi, jangan lupa untuk mengeksplorasi keindahan desa wisata Nyuh Kuning saat berkunjung ke Bali!
Desa Petutu
Desa Petulu adalah destinasi unik bagi para penggemar burung dan mereka yang mencari suasana yang tenang dan damai, desa ini adalah rumah bagi koloni permanen burung Kokokan, yang juga dikenal sebagai Egret dalam bahasa Inggris. Burung-burung ini diyakini menjadi penjaga kuil setempat dan juga melindungi desa dari hama tanaman. Tidak mengherankan bahwa populasi burung Kokokan, yang diperkirakan mencapai ribuan, telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari penduduk di Desa Petulu.
Pengunjung dapat mengamati burung Kokokan di habitat alami mereka, dan mendengarkan kicauan dan nyanyian yang menenangkan, yang diyakini memiliki efek menenangkan pada pikiran. Desa ini terletak di kecamatan Ubud, kabupaten Gianyar, hanya beberapa menit berkendara dari keramaian kota Ubud.
Disarankan untuk mengunjungi Desa Petulu pada sore hari, karena ini adalah waktu ketika burung-burung kembali ke sarang mereka. Jika Anda datang di siang hari, Anda mungkin hanya menemukan burung Kokokan jantan. Selama di desa, Anda juga dapat berinteraksi dengan penduduk setempat dan belajar tentang kehidupan mereka. Anda bahkan mungkin memiliki kesempatan untuk menyaksikan beberapa kegiatan sehari-hari mereka, seperti tenun dan bertani.
Desa Petulu adalah destinasi yang sempurna bagi mereka yang mencari pengalaman budaya yang unik dan otentik. Yang terbaik dari semuanya, tidak ada biaya masuk untuk menjelajahi desa dan mengamati burung Kokokan. Jadi, jika Anda seorang pecinta burung atau hanya mencari tempat peristirahatan yang tenang, Desa Petulu harus menjadi bagian dari itinerary Anda di Bali.
Baca juga: Candi Muaro Jambi: Sejarah, Keunikan, dan Objek Wisata
Gunung Kawi Ubud
Gunung Kawi adalah sebuah candi yang dibangun di dalam dinding batu setinggi tujuh meter. Bangunan ini merupakan kompleks pemakaman Raja Anak Wungsu dan para permaisurinya. Situs ini diyakini telah ada sejak abad ke-11. Untuk mencapai situs ini, kamu harus menuruni 371 anak tangga yang mempesona. Selama perjalanan turun, kamu akan disajikan dengan pemandangan sawah yang luas dan panorama alam yang indah khas Bali.
Lokasi situs Gunung Kawi terletak di Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar dan berjarak sekitar 18 kilometer dari Ubud. Biaya masuk untuk mengunjungi situs ini sekitar Rp 15.000 per orang. Namun, biaya masuk sudah termasuk dengan sewa kain sarung sebagai syarat masuk ke wilayah ini.
Sekilas melihat bangunan candi Gunung Kawi, kamu akan merasakan keajaiban seni ukir pada dinding batu tersebut. Terdapat sepuluh buah candi dengan ukiran yang cukup halus pada setiap sisi dindingnya. Setiap candi memiliki tinggi sekitar 7 meter dan terlihat kokoh menempel di dinding batu. Selain itu, kompleks pemakaman ini dikelilingi oleh hamparan sawah yang luas dan menyejukkan.
Menuruni anak tangga menuju situs ini adalah pengalaman yang menarik. Kamu dapat menikmati keindahan alam Bali yang menyegarkan. Perjalanan yang cukup melelahkan selama menuruni tangga akan terbayar dengan pemandangan yang menakjubkan. Jangan lupa untuk membawa kamera agar dapat mengabadikan momen indah selama perjalanan.
Saat berkunjung ke Gunung Kawi, kamu dapat menambahkan pengalaman dengan berinteraksi dengan warga setempat. Kamu bisa mengenal budaya dan kehidupan sehari-hari mereka yang masih sangat kental dengan nilai-nilai tradisional Bali. Kamu juga bisa menemukan berbagai jenis oleh-oleh dan suvenir khas Bali di toko-toko yang terdapat di sekitar situs Gunung Kawi.
Baca juga: Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh
Istana Tampak Siring
Istana Tampak Siring merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi di Ubud, Bali. Tempat ini tidak hanya menjadi tempat kediaman Presiden dan tamu negara saat berkunjung ke Bali, tetapi juga mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Istana ini awalnya dibangun pada tahun 1957 dan kemudian mengalami penambahan bangunan pada tahun 2003.
Komplek Istana Tampaksiring terdiri dari empat gedung utama, yaitu Wisma Merdeka, Wisma Yudhistira, Wisma Negara, dan Wisma Bima. Setiap gedung memiliki fungsi masing-masing dan biasanya digunakan untuk acara kenegaraan dan pertemuan penting. Selain itu, komplek istana ini juga dilengkapi dengan taman yang indah dan patung-patung bersejarah yang menambah keindahan tempat ini.
Untuk mencapai Istana Tampak Siring, kamu bisa mengikuti rute dari pusat Ubud dengan jarak sekitar 15 km. Rute yang bisa ditempuh adalah melalui Jalan Tampaksiring di daerah Manukaya, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Saat menuju ke istana, kamu akan melewati pemandangan sawah dan perkebunan Bali yang hijau dan asri. Selama perjalanan, kamu bisa merasakan udara segar yang menyejukkan dan melupakan sejenak kepenatan dan kesibukan perkotaan.
Untuk masuk ke komplek Istana Tampak Siring, kamu bisa membeli tiket seharga Rp 30.000 per orang dari Pura Tirta Empul. Namun, biaya masuk ini sudah termasuk dengan penggunaan kain sarung yang menjadi kewajiban untuk memasuki area istana. Jadi, jangan lupa untuk memakai kain sarung yang disediakan sebelum memasuki komplek istana.
Lokasi Ubud Bali
Ubud adalah sebuah kota kecil yang terletak di bagian tengah pulau Bali, Indonesia. Secara administratif, Ubud termasuk ke dalam Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Jaraknya sekitar 35 kilometer dari Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Ubud terletak di ketinggian sekitar 200-300 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan yang subur dan hutan-hutan tropis.
Google Map Lokasi Ubud Bali
Baca juga: Illegal Fishing: Pengertian, Dampak, Peraturan, dan Sanksi
Rute Menuju Ubud Bali
Untuk menuju ke Ubud Bali, terdapat beberapa rute yang dapat dipilih, tergantung dari tempat asal dan moda transportasi yang dipilih. Beberapa rute yang umumnya dilalui adalah:
- Dari Bandara Ngurah Rai: Setelah keluar dari bandara, menuju ke arah utara ke Jalan Bypass Ngurah Rai, kemudian terus ke Jalan Raya Batubulan dan kemudian Jalan Raya Ubud. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam dengan mobil.
- Dari kawasan Seminyak/Kuta: Menuju ke arah utara melalui Jalan Sunset Road, lalu terus ke Jalan Raya Kerobokan, Jalan Raya Batubulan dan kemudian Jalan Raya Ubud. Waktu tempuh sekitar 1-2 jam tergantung dari lalu lintas.
- Dari Sanur: Menuju ke arah utara melalui Jalan Bypass Ngurah Rai, kemudian terus ke Jalan Raya Batubulan dan kemudian Jalan Raya Ubud. Waktu tempuh sekitar 45 menit dengan mobil.
- Dari Padang Bai (Pelabuhan): Setelah keluar dari pelabuhan, menuju ke arah barat melalui Jalan Raya Candidasa, kemudian terus ke Jalan Raya Prof. Dr. Ida Bagus Mantra dan kemudian Jalan Raya Ubud. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam dengan mobil.
Untuk moda transportasi, tersedia taksi, shuttle bus, motor, dan sepeda untuk menyusuri jalan-jalan kecil di Ubud.
Penutup
Dengan segala pesona dan keunikan yang dimiliki tempat wisata di Ubud, tidak mengherankan bahwa Ubud menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Bali. Dari keindahan alam, sejarah, hingga kebudayaan, Ubud menyajikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
Referensi
- http://diparda.gianyarkab.go.id
- https://disparda.baliprov.go.id/category/daya-tarik-wisata/gianyar